> >

Kunjungi Lokasi Bencana di Sukabumi, Bey Machmudin Fokuskan Tiga Hal Penanganan

Jawa barat | 5 Desember 2024, 20:13 WIB
Rumah warga yang roboh akibat pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024) (Sumber: Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh)

“Untuk akses yang terputus lewat kapal bisa dilakukan,” katanya.

Pihaknya bersama BNPB juga sepakat mendirikan posko utama penanggulangan bencana di Pelabuhan Ratu.

“Kami belajar dari pengalaman sebelumnya, harus ada posko utama. Agar semua bantuan terkoordinasi, tadi saran Deputi BNPB, jadi semua terkontrol dengan baik,” tutur Bey.

Bey memastikan, meski sudah tidak terjadi banjir susulan pihaknya mengutamakan keselamatan warga.

Karena itu, saat ini warga diminta untuk tetap tinggal di pengungsian sambil menunggu hasil kajian PVMBG terkait lokasi pergerakan tanah di Cikembar. 

“Apakah lokasi itu sudah tidak layak dihuni, kalau tidak layak harus direlokasi, kalau [ditetapkan] tanggap darurat, sesuai aturan BNPB yang rusak berat diganti Rp 50 juta, sedang Rp30 juta, rusak ringan Rp 10 juta dengan assesment,” paparnya.

Pihaknya juga meminta Bupati Sukabumi Marwan Hamami untuk lebih masif mengingatkan warganya, terutama yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada.

Bey juga mengakui dampak dari bencana ini membuat aliran listrik 138.000 pelanggan terputus. 

Akibatnya data terkait korban bencana terlambat karena saluran komunikasi terputus akibat listrik mati.

Saat ini, menurut laporan pihak PLN, hampir 58.000 pelanggan sudah bisa kembali menikmati listrik. 

“Yang tidak bisa tersambungkan karena ada jalan yang tidak bisa ditempuh oleh PLN. Jadi data memang agak terhambat, kami akan update lewat Posko Utama Pelabuhan Ratu,” pungkasnya.

Baca Juga: 20 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor, Begini Situasi di Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu

Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU