Update Bencana Alam Medan, BPBD Ingatkan Warga Bantaran Waspada Potensi Banjir hingga Pekan Ini
Sumatra | 2 Desember 2024, 06:00 WIBMEDAN, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatra Utara, kembali mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir yang masih berpotensi terjadi hingga pekan ini.
Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menyatakan bahwa sebagian besar warga yang sebelumnya mengungsi akibat banjir sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, ia tetap meminta warga untuk waspada.
"Sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing, tetapi kita tetap imbau waspadai banjir," ujar Kepala BPBD Kota Medan Yunita Sari, di Medan, Minggu (1/12/2024).
Laporan dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan menunjukkan bahwa curah hujan tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah Sumatra Utara. Situasi ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Profil Effendi Simbolon, Dipecat PDI-P karena Beda Pilihan Politik saat Pilkada Jakarta 2024
"Dampaknya, beberapa sungai yang melintas di Kota Medan berpotensi meluap, dan menyebabkan banjir di sepanjang bantaran sungai," kata Yunita.
Pekan ini, BPBD mencatat bahwa banjir akibat luapan sungai telah berdampak pada 24.874 warga yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Medan, setelah curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (27/11) pekan lalu.
Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa intensitas hujan di Sumatra Utara saat ini berada pada kategori sedang hingga sangat lebat dengan durasi yang cukup panjang. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer.
Analisis atmosfer menunjukkan bahwa fase Madden Julian Oscillation (MJO) berada di fase 2 dan 3 selama sepekan terakhir. Ditambah lagi, nilai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif sebesar -0,73 turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan.
Faktor lainnya adalah pengaruh Monsun Asia yang membawa udara lembap dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia di barat Sumatera Utara. Selain itu, pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin yang terjadi tepat di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi ini semakin diperburuk oleh dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 99B yang terdeteksi di Samudra Hindia barat Sumatera.
"Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat serta durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara," katanya dikutip dari Antara.
Baca Juga: Hari Kelima Banjir Luapan Sungai Citarum, Ketinggian Air Belum Surut
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara