> >

Kakanwil Kemenkumham Sulsel Tinjau Pemilihan di Rutan Kelas I Makassar, Tekankan Netralitas ASN

Sulawesi | 27 November 2024, 16:12 WIB
Pemungutan suara di Rutan Kelas I Makassar dilaksanakan di tiga TPS: TPS 901, 902, dan 903, dengan total 1.521 pemilih. (Sumber: Kompas.tv)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Taufiqurrahman, didampingi Plt. Kepala Divisi Administrasi, Basir, meninjau langsung proses pemungutan suara Pilkada serentak 2024 di Rutan Kelas I Makassar. 

Dalam kunjungannya, Taufiqurrahman menegaskan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Pilkada.

Ia juga menyampaikan harapannya agar proses pemilihan di seluruh Lapas dan Rutan di wilayah Sulsel berjalan aman, tertib, dan kondusif. “Netralitas ASN adalah prinsip utama yang harus dijaga. Saya berharap semua jajaran tetap profesional dan menjamin pelaksanaan Pilkada ini berjalan sesuai aturan,” ujarnya.

Pemungutan suara di Rutan Kelas I Makassar dilaksanakan di tiga TPS: TPS 901, 902, dan 903, dengan total 1.521 pemilih.

Memerhatikan suasana di 3 TPS, Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, mengapresiasi semangat warga binaan dalam menyalurkan hak pilihnya.

“Kita memastikan seluruh warga binaan yang terdaftar di DPT dapat menggunakan hak pilihnya. Prosesnya alhamdulillah berjalan dengan tertib, berkat koordinasi yang baik antara petugas Regu Pengamanan dan Pembina Blok,” ungkapnya.

Proses pemungutan suara di Rutan Kelas I Makassar turut mendapat pengamanan dari Polsek Rappocini. Kepala Rutan berharap seluruh tahapan Pilkada, mulai dari pemungutan hingga penghitungan suara, dapat berjalan lancar tanpa kendala.

"Semoga situasi tetap kondusif hingga akhir," pungkas Jayadikusumah.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Andi Erdiyangsah Bahar, menjelaskan bahwa pemilih DPT ditargetkan selesai memberikan suara pada pukul 11.00 WITA, dilanjutkan dengan pemanggilan pemilih DPTb hingga pukul 13.00 WITA.

“Setelah pemilih DPTb selesai, baru petugas KPPS diberi waktu untuk Isma, kemudian lanjut ke proses penghitungan suara,” ungkapnya.

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV


TERBARU