> >

Gara-Gara Orangtua Beda Pilihan Bupati, Tiga Siswa TK di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah

Jawa tengah dan diy | 24 November 2024, 12:00 WIB
Foto ilustrasi. Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat simulasi pemungutan suara dalam pemilihan serentak 2020 di kantor KPU, Jakarta, Rabu (22/7/2020). Tiga siswa taman kanak-kanak di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dikeluarkan dari sekolah diduga karena pilihan politik orangtuanya. (Sumber: KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

REMBANG, KOMPAS.TV - Tiga siswa taman kanak-kanak di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dikeluarkan dari sekolah diduga karena pilihan politik orangtuanya. Ketiga siswa TK tersebut dikeluarkan usai beda pilihan bupati dengan yayasan yang mengelola sekolah.

Salah satu wali murid yang anaknya dikeluarkan, A mengaku dirinya enggan mengikuti perintah yayasan untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu di pemilihan bupati Rembang 2024.

"Pada hari Kamis kami didatangi Pak JS sama Bu U sama Bu I selaku guru anak saya TK. Lah, di situ Pak JS bilang kalau anaknya yang sekolah di TK DF harus mencoblos nomor urut tertentu. Kalau tidak, harus keluar," kata A, Sabtu (23/11/2024).

A merasa pilihan politiknya benar sehingga enggan mengikuti perintah yayasan. A pun merasa perbedaan pilihan politik pun hal yang wajar.

"Lha saya bilang, kalau dibagi gimana Bu U, boleh apa tidak? Kata Bu U, tidak boleh harus semua," katanya.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jakarta Ajak Warga Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024: Jangan Pasif

Senada dengan A, wali murid lain yang anaknya dikeluarkan, J mengaku menolak permintaan pihak yayasan karena punya pilihan politik sendiri. J mengaku kaget anaknya sampai dikeluarkan dari TK gara-gara pilihan politik orang tua.

J mengaku sempat menelepon pihak sekolah untuk mengonfirmasi. Namun, kepala sekolah TK disebutnya menegaskan bahwa pilihan harus sama dengan yayasan.

"Katanya Mbak C juga di-blacklist, tapi kok tidak datang ke rumah. Soalnya Mbaknya sudah dekat sama Mas J," kata J dikutip Kompas.com.

"Terus ditanya, kalau Mbaknya nyoblos nomor (paslon tertentu) gimana? Maaf, Bu saya pilih nomor (tertentu). Terus bilang, ya sudah kalau tidak bisa ya mohon maaf terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah."

Sementara itu, kepala sekolah TK tersebut mengaku belum bisa memberi keterangan saat dihubungi wartawan via telepon. Kepala sekolah itu meminta awak media datang langsung ke TK.

Akan tetapi, tidak ada aktivitas apa pun di TK tersebut saat didatangi awak media sehingga belum ada konfirmasi dari pihak sekolah mengenai kejadia ini.

Adapun Pilkada Rembang 2024 diikuti oleh dua calon bupati/wakil bupati, yakni Vivit Dinarini Atnasari/Zainul Umam Nursalim dan Harno/Moch Hanies Cholil Barro.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Jakarta dan Kota Bogor Siap Pindahkan TPS Rawan Bencana

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU