PVMBG: Emisi Gas SO2 Gunung Marapi Masih Rendah, Warga Diminta Tetap Waspada
Sumatra | 18 November 2024, 17:29 WIBPADANG, KOMPAS.TV - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan laju emisi gas Sulfur Dioksida (SO2) Gunung Marapi, Sumatera Barat masih berada pada level rendah, meskipun aktivitas vulkanik gunung tersebut menunjukkan peningkatan, Senin (18/11/2024).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyampaikan berdasarkan data satelit sentinel per 11 November 2024, laju emisi gas SO2 tercatat sebesar 23 ton per hari.
"Meskipun aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan namun laju emisi (fluks) gas SO2 dari satelit sentinel masih terdeteksi dengan kuantitas yang rendah," ujarnya dikutip dari Antara.
Status Gunung dan Potensi Bahaya
Gunung Marapi yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini masih berstatus Siaga sejak 6 November 2024, naik dari status sebelumnya yaitu Waspada.
Meski aktivitas secara umum menunjukkan tren menurun, PVMBG menyatakan masih membutuhkan waktu untuk memastikan kestabilan gunung api tersebut.
Baca Juga: Dua Pekan Tinggal di Posko, Pengungsi Gunung Lewotobi Terkena ISPA dan Diare
Beberapa potensi bahaya yang perlu diwaspadai antara lain:
- Letusan yang dapat terjadi sewaktu-waktu
- Abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan dan penerbangan
- Material erupsi yang berpotensi menjadi lahar saat bercampur air hujan
- Aliran lahar yang dapat terjadi di lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung
Rekomendasi PVMBG
Untuk menjaga keselamatan masyarakat, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi:
- Larangan aktivitas dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek)
- Imbauan kewaspadaan bagi warga yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi
- Peningkatan kewaspadaan terhadap potensi lahar hujan, terutama saat musim penghujan
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV