Kebakaran Smelter Gresik Berhasil Dikendalikan, Freeport Evaluasi Penyebabnya
Jawa timur | 15 Oktober 2024, 01:51 WIBGRESIK, KOMPAS.TV - PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan kebakaran di pabrik asam sulfat smelter PTFI yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur, berhasil dikendalikan.
Informasi ini disampaikan VP Corporate Communications PTFI Katri Krisnati.
"Kebakaran yang terjadi Senin (14/10) sekitar pukul 17.45 WIB di unit asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia (PFTI) di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik kini telah berhasil dikendalikan dengan baik," kata Krisnati dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024) malam.
Menurut penjelasannya, seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan.
Lebih lanjut, Ia menyebut, PFTI akan melakukan evaluasi terkait penyebab kebakaran tersebut.
"PTFI akan melakukan asesmen dari kerusakan yang terjadi dan evaluasi terkait penyebab utama kejadian ini setelah area di unit ini aman untuk dimasuki," ujarnya.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Libatkan KNKT Usut Kebakaran Speedboat Cagub Benny Laos
Tak Ada Korban Jiwa
Krisnati memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keselamatan para karyawan merupakan prioritas kami," ucapnya.
Menurut Krisnati, tim tanggap darurat PTFI bergerak dengan sangat cepat dalam upaya menangani dan memadamkan api.
Kesiapsiagaan dan respons cepat tim ini menjadi faktor kunci dalam mencegah jatuhnya korban jiwa.
Sebagai informasi, Smelter PTFI di Gresik baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 September 2024.
Fasilitas ini dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dan berdiri di atas lahan seluas lebih dari 100 hektar.
Dengan kapasitas untuk memurnikan 1,7 juta ton konsentrat tembaga dari Papua, smelter ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan industri pengolahan mineral di Indonesia.
Baca Juga: Kebakaran di Smelter PT Freeport Indonesia Gresik: Tidak Ada Korban Jiwa
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV