> >

Gunung Semeru Alami Dua Kali Erupsi Pagi Ini, PVMBG Pertahankan Status Waspada

Jawa timur | 7 Oktober 2024, 13:10 WIB
Gunung Semeru erupsi pada Kamis (25/7/2024) pagi pukul 7.19 WIB. (Sumber: (ANTARA/HO-PVMBG))

MALANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Pos Pengamatan Gunung Semeru melaporkan terjadinya dua kali erupsi pada Senin (7/10/2024).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, menyampaikan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 07.40 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 7 Oktober 2024, pukul 07.40 WIB, namun visual letusan tidak teramati," kata Ghufron dikutip dari Antara.

Meskipun visual letusan tidak teramati, aktivitas vulkanik ini terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 23 mm dan berlangsung selama 120 detik.

Erupsi kedua tercatat pada pukul 09.19 WIB dengan karakteristik serupa, di mana visual letusan juga tidak teramati.

Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 100 detik untuk aktivitas vulkanik kedua ini.

Data dari Pos Pengamatan menunjukkan intensitas aktivitas yang signifikan sepanjang tahun 2024. Tercatat sebanyak 1.446 kali letusan telah terjadi sejak Januari hingga 7 Oktober 2024 pukul 11.00 WIB di gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut ini.

Baca Juga: 1 Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani Masih Belum Ditemukan, Tim SAR Gnakan Drone dan Pencarian Manual

Menanggapi aktivitas vulkanik tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan status Waspada untuk Gunung Semeru. Lembaga ini juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan yang wajib dipatuhi masyarakat:

  • Larangan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan
  • Pembatasan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
  • Pelarangan kegiatan dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru

PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai beberapa potensi bahaya, termasuk:

  • Awan panas
  • Guguran lava
  • Lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru
  • Risiko lahar di anak-anak sungai Besuk Kobokan

Area yang memerlukan pengawasan khusus meliputi aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Pembatasan aktivitas hingga jarak 13 kilometer dari puncak diberlakukan karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar.

Mengingat status Waspada yang masih diberlakukan, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diharapkan tetap waspada dan mematuhi seluruh rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG untuk menjaga keselamatan bersama.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU