> >

Santri di Blitar Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Ustaz, Begini Kronologinya

Jawa timur | 28 September 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi jenazah. Seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, Jawa Timur berinisial KAF (13), tewas usai dilempar kayu berpaku oleh salah satu ustaznya.  (Sumber: THINKSTOCK)

BLITAR, KOMPAS.TV - Seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berinisial KAF (13) tewas usai dilempar kayu berpaku oleh salah satu ustaznya.

Kepala Seksi Bagian Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar menyebut kejadian tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024).

Menurut penjelasannya, hal itu berawal saat para santri tengah berolahraga pagi.

Kemudian Ustaz tersebut meminta santri untuk segera madi, mengingat untuk persiapan salat dhuha dan terdapat jam kunjungan dari orangtua para santri.

Namun terdapat santri yang tak mengindahkan permintaan dan tetap melakukan olahraga pagi.

"Ustaz tersebut mengambil kayu dan dilemparkan ke santri tersebut. Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala. Bagian belakang kayu tersebut ada pakunya," kata Iptu Samsul, Jumat (27/9/2024), dikutip dari Antara.

Akibat lemparan kayu berpaku tersebut, korban langsung tak sadarkan diri.

Baca Juga: Pengurus Ponpes Magelang Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, 4 Santri Jadi Korban

Korban, lanjut ia, langsung dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Blitar untuk mendapatkan pertolongan, namun karena lukanya yang serius, korban dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK).

"Di RSKK mau dilakukan operasi tidak berani karena kepala mengalami pendarahan. Jika operasi pun kecil sekali untuk berhasil, Rumah sakit tidak berani mengambil risiko untuk operasi," katanya.

Terkait kejadian tersebut, polisi telah mengambil langkah-langkah penyelidikan dan menerbitkan surat perintah penyelidikan.

Ia menuturkan, polisi  sudah meminta keterangan sejumlah pihak termasuk dari santri, ustaz bersangkutan, pengasuh pondok pesantren, hingga meminta informasi hasil pemeriksaan kesehatan korban dari rumah sakit.

Namun, untuk keluarga korban hingga kini masih belum ada laporan aduan yang masuk.

"Kami sudah berupaya memanggil keluarga korban. Selama ini korban hanya dengan neneknya, orangtua di luar negeri. Anggota sudah berupaya memanggil tapi belum hadir dari undangan yang dikirimkan tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Santri Terluka Dianiaya Senior Karena Senggolan saat Buka Puasa di Ponpes, Alami Luka di Wajah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU