> >

Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitudo Guncang Gorontalo, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Sulawesi | 24 September 2024, 07:18 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Sumber: Shutterstock)

GORONTALO, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang wilayah Gorontalo dan sekitarnya, Selasa (24/9/2024) pukul 02.51 WIB atau 03.51 WITA.

Pusat gempa berada pada jarak sekitar 145 km dari lokasi terdekat dengan koordinat 0,11 derajat Lintang Selatan dan 122,92 derajat Bujur Timur

Kejadian ini mengejutkan warga yang sedang terlelap, dan menyebabkan kepanikan hingga banyak orang berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan gempa yang mengguncang wilayah Gorontalo ini merupakan jenis menengah.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Sangihe," ujar Daryono dikutip dari Kompas.com.

Meski gempa tergolong cukup kuat, BMKG menegaskan bahwa tidak ada potensi tsunami yang ditimbulkan.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono. 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki pergerakan naik atau thrust fault.

Baca Juga: Cara Unik Simulasi Tanggap Bencana Gempa Bumi Melalui Sendratari

Getaran gempa dirasakan cukup kuat di beberapa daerah. Daryono menyebutkan bahwa gempa berdampak dan dirasakan di Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, dan Pohuwato dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Sementara itu, di Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Gorontalo Utara, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI.

Skala intensitas ini mengindikasikan bahwa getaran cukup terasa dan dapat mengakibatkan kepanikan, terutama bagi mereka yang berada di dalam bangunan.

Warga Panik

Muhammad, warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, berbagi pengalamannya saat gempa terjadi.

"Tiba-tiba kaca jendela berbunyi keras dalam beberapa detik. Kami langsung mencari kunci pintu dalam kegelapan untuk keluar rumah," ceritanya.

Ia menambahkan bahwa sesampainya di halaman rumah, getaran masih berlangsung.

"Agak pusing, seperti diayun-ayun," ungkapnya, menggambarkan sensasi yang dirasakan saat gempa berlangsung.

BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Hingga pukul 04.25 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock.

Meski demikian, warga tetap diimbau untuk waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU