> >

7 Jenazah di Kali Bekasi: Tak Ditemukan Luka Terbuka dan Patah Tulang, Baru 2 Keluarga Serahkan Data

Jawa barat | 23 September 2024, 08:26 WIB
Tim Gabungan masih menyisir kali Bekasi, Jawa Barat usai ditemukannya tujuh jenazah yang mengapung, Minggu (22/9/2024). Polisi mengungkapkan tidak ditemukan luka terbuka dan patah tulang di tujuh jenazah yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan tidak ditemukan luka terbuka dan  patah tulang di tujuh jenazah yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya menyebut hal tersebut berdasarkan pemeriksaan sementara terhadap ketujuh jenazah tersebut.

"Dari hasil sementara tidak ditemukan luka terbuka pada tujuh jenazah, dan tidak ada patah tulang pada alat gerak. Cuma itu saja dari hasil diskusi hasil pemeriksaan sementara, terhadap tujuh jenazah," kata Kombes Wira, Minggu (22/9).

Ia pun menyebut untuk hasil pemeriksaan lebih detail, dapat ditanyakan ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri.

Lebih lanjut, ia mengatakan proses identifikasi masih terus dilakukan, mengingat masih terdapat beberapa jenazah yang belum berhasil teridentifikasi.

"Kalau identifikasi masih belum ada beberapa yang belum," tegasnya.

Disinggung terkait dugaan para korban meloncat ke kali sebelum ditemukan tewas, Kombes Wira pun mengonfirmasi hal tersebut.

"Untuk sementara kita asumsikan, bukan asumsi memang faktanya loncat," jelasnya.

Baca Juga: Tim SAR Ungkap Lokasi Penemuan 7 Jenazah di Kali Bekasi, Petugas Menyisir Kemungkinan Korban Lain

Baru 2 Perwakilan Keluarga yang Serahkan Data

Hingga Minggu (22/9), baru dua perwakilan keluarga yang datang ke Rumah Sakit (RS) Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, untuk memberikan sejumlah data maupun benda yang berkaitan dengan identitas korban.

"Baru dua (keluarga)," Kabid Pelayanan Kedokteran Polisi RS Bhayangkara Polri, Kombes Pol Hery Wijatmoko, Minggu, dikutip dari kanal YouTube Kompas.com.

"Memberikan laporan atau menyampaikan salah satu anggota keluarganya ciri-cirinya kemungkinan salah satunya," sambungnya.

Ia menyebut, sejumlah data maupun benda yang diberikan oleh keluarga tersebut akan membantu proses identifikasi terhadap jenazah korban.

Adapun proses identifikasi tersebut meliputi pencocokan rekam medis, gigi, sidik jari, DNA maupun properti yang digunakan korban.

"Dari situlah kita akan cocokkan dengan data di postmortem," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh jenazah ditemukan mengapung di Kali Bekasi pada Minggu (22/9) pagi.

Ketujuh jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dan masih remaja.

Tujuh jenazah tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menduga para korban menceburkan diri karena takut dengan patroli polisi.

"Menurut informasi sekilas, ini adalah salah satu yang kemarin malam yang sudah bisa diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan patroli yang lewat atau yang menegur," kata Karyoto, Minggu. 

"Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," sambung Irjen Karyoto.

Ia pun berjanji akan membuka seluruh penyelidikan kasus tersebut.

Baca Juga: 7 Jenazah di Kali Bekasi Diduga Lompat Hindari Patroli, Polisi Sebut Belum Semua Korban Ditemukan

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kanal Youtube Kompas.com.


TERBARU