Soal Pesan Berantai Sebut Tsunami di Batam dan Tanjungpinang, BMKG Pastikan Hoaks
Berita daerah | 18 September 2024, 07:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah pesan berantai di aplikasi pesan WhatsApp menyebut adanya prediksi tsunami di Batam dan Tanjungpinang beredar dan meresahkan masyarakat.
Dalam pesan berantai tersebut juga tertulis bahwa "semua sekolah di Batam akan diliburkan mulai tanggal 18 September 2024 hingga situasi dianggap aman".
Menanggapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memastikan bahwa kabar Batam akan dilanda tsunami adalah kabar bohong atau hoaks.
“Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan, Selasa (17/9/2024), dikutip dari Antara.
Menurut Ramlan, kabar tersebut tidak ada dasar ilmiah yang jelas sehingga bersifat membohongi masyarakat.
Baca Juga: Masalah Pembangunan PON: Talang Air "Venue" Menembak Ambruk Hingga Stadion Utama Belum Rampung
Ramlan menambahkan, wilayah Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam dan Kabupaten Bintan bukan wilayah yang dilalui sesar aktif sehingga bukan merupakan wilayah yang rawan gempa.
“Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi (penyebab terjadinya tsunami) dengan tepat dan akurat, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya. Sehingga BMKG tidak mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi,” katanya.
Untuk itu, Ramlan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar, apalagi ingin mengetahui lebih lanjut dapat menghubung kantor BMKG di nomor 0813-1470-7352.
Hujan Lebat di Batam
Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorlogi Hang Nadim Batam sudah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat disertai angin pukul 17.40 WIB petang nanti di wilayah Kepri.
Kondisi tersebut diperkirakan terjadi di Kabupaten Karimun meliputi, Meral, Tebing, Meral Barat. Kabupaten Natuna meliputi daerah Midai, Bunguran Barat, Bunguran Utara, Bunguran Batubi, Suak Midai. Kabupaten Lingga meliputi Lingga, Senayang, Lingga Utara, Singkep Pesisir.
Kemudian di Kabupaten Kepulauan Anambas, Siantan Selatan. Di Kota Batam meliputi Belakang Padang, dan sekitarnya.
Kondisi itu dapat meluas, ke wilayah Kabupaten Bintan meliputi Gunung Kijang, Bintan Timur, Bintan Utara, Telok Sebong, Toapaya, Mantang, Bintan Pesisir, Seri Kuala Lobam.
Kemudian Kabupaten Karimun meliputi Moro, Kundur, Karimun, Buru, Kundur Utara, Kundur Barat, Ungar, Belat.
Kabupaten Natuna meliputi Bunguran Timur, Subi, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan, Pulau Tiga Barat.
Baca Juga: Mobil Antar Jemput Sekolah Terguling, 2 Siswa SD Meninggal
Lalu di Kabupaten Lingga meliputi Lingga Timur. Kabupaten Kepulauan Anambas, Siantan, Palmatak, Siantan Timur, Siantan Tengah.
Meluas juga di Kota Batam meliputi Batu Ampar, Sekupang, Nongsa, Bulang, Lubuk Baja, Sei Beduk, Bengkong, Batam Kota, Sagulung, Batu Aji, dan sekitarnya.
Hujan disertai angin kencang dengan kecepatan 29 knot melanda wilayah Kota Batam dan sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan ornamen kubah Masjid Agung Raja Hamidah Batam patah.
Masih mengutip Antara, Prakirawan Andini menjelaskan hujan disertai angin yang terjadi karena di wilayah Kepri sedang ada awan Cumulunimbus (Cb) datang dari arah barat batam datang memasuki Kota Batam dan bergerak kearah timur Batam hingga Bintan dan Tanjungpinang.
"Yang terpantau melalui alat pengamatan kami saat kejadian hujan tadi kecepatan angin yang tercatat sebesar 29 knot (+- 46km/jam)," tandas Andini.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara