Bersilaturahmi dengan Guru Ngaji, Kang DS Paparkan Manfaat BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Jawa barat | 15 September 2024, 21:47 WIBKAB. BANDUNG, KOMPAS.TV - Bupati Bandung Dadang Supriatna menjalin silaturahmi dengan para guru ngaji dari kalangan ulama maupun kiai, ustadz dan ustadzah di GOR Hegar, Jalan Raya Pacet No.83 Desa Maruyung, Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, Minggu (15/9/2024).
"Semoga silaturahmi ini dijadikan silaturahmi yang hakiki hingga di yaumil qiyamah," harap Bupati Bandung.
Dadang Supriatna pun mengucapkan terima kasih kepada para guru ngaji di Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pacet yang mencapai sekitar 860 orang. Berdasarkan data, guru ngaji yang paling banyak itu di Kecamatan Pacet setelah Kecamatan Baleendah.
"Kenapa saya memperhatikan guru ngaji, karena saya ingat saat jadi Kepala Desa Tegalluar tahun 1998. Saat itu kepala desa tak punya uang. Tetapi saya sudah memperhatikan ustad/ustadzah, setiap bulan saya berusaha menganggarkan untuk perangkat desa, RT, RW, termasuk guru ngaji," katanya.
Saat itu, imbuh Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, ada seorang ustadz sakit kemudian dibawa berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung.
"Begitu sudah sehat, istrinya datang ke rumah. Kata istri Ustadz, 'Pak Lurah Pa Ustadz atos damang. Tapi teu tiasa uih. Teu gaduh artos'. Saa itu tak ada BPJS maupun SKTM," kata Kang DS mengisahkan.
Akhirnya Kang DS, saat itu membantu pengurusan kepulangan ustadz dari RS Hasan Sadikin Bandung, setelah kembali sehat setelah menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.
Saat pulang dari rumah sakit, hati Kang DS berbicara, "Ya Allah lamun hiji waktu simkuring dipaparin amat jadi Bupati, maka guru ngaji lain saukur sa-desa, tapi sa-Kabupaten Bandung akan diberikan perhatian insentif," ujarnya.
Kang DS pun sempat ditanya oleh alm Ketua PC NU Kabupaten Bandung KH. Asep Jamaludin saat hendak mencalonkan Bupati Bandung beberapa tahun lalu. KH. Asep bertanya kepada Kang DS, kenapa ingin mencalonkan Bupati Bandung. Saat itu, Kang DS menjawab ingin memuliakan guru ngaji dan ingin masuk surga.
Maka begitu terpilih jadi Bupati Bandung, imbuhnya, Pemkab Bandung menganggarkan sebesar Rp 109 miliar untuk program guru ngaji untuk kuota 17.000 orang. Meski anggarannya cukup fantastis dan terbesar se-Indonesia, tidak ada program lain di lingkungan Pemkab Bandung yang dicoret.
"Ada hikmah memuliakan para ulama itu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung yang asalnya Rp 960 miliar, sekarang sudah mencapai Rp 1,4 triliun. APBD Kabupaten Bandung yang awalnya Rp 4,6 triliun, naik jadi Rp 7,51 triliun. Itu selama 3,4 tahun saya menjabat Bupati Bandung," kata Bupati Bedas sembari disambut tepuk tangan oleh ratusan guru ngaji.
Penulis : KompasTV-Bandung
Sumber : Kompas TV