Keluarga Gadis Penjual Gorengan yang Meninggal Terkubur di Sumbar Duga Korban Sempat Lawan Pelaku
Sumatra | 14 September 2024, 20:00 WIBPADANG PARIAMAN, KOMPAS.TV – Pihak keluarga NKS (18) gadis penjual gorengan yang ditemukan meninggal dalam kondisi terkubur di Padang Pariaman, menyebut korban menguasai beladiri dan menduga sempat melawan saat akan dicelakai.
NKS ditemukan terkubur di sebuah lereng kebun pinang, Minggu (8/9/2024) sore, dalam kondisi tanpa busana dan tangan terikat bra (kutang).
Lokasi penemuan jenazah korban terletak sekitar 1,5 km dari rumahnya dan 1 km dari sisa barang jualannya ditemukan.
”Kemungkinan Nia kena (sergap) dalam perjalanan pulang. Lokasi jalan itu memang sepi,” kata Nazarudin (60), adik dari nenek Nia dari pihak ibu, Kamis (13/9/2024) dikutip Kompas.id.
Nazaruddin menyebut cucunya tersebut menguasai bela diri silat (silek), dan berdasarkan jejak di lokasi temuan sisa jualan, ia yakin korban sempat melawan, tetapi kalah. Nia meninggal dengan sejumlah luka di kepala dan rahang.
Baca Juga: Kantongi Identitas Terduga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang, Polisi Terus Kejar
Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan Nia dan memburu terduga pelakunya.
Ada dugaan motif pelaku adalah perbuatan asusila, karena barang berharga korban, seperti perhiasan dan uang hasil jualan, masih ada. Polisi juga menunggu hasil otopsi.
Sementara, Eli Marlina (44), ibu kandung NKS berulang kali menangis dan meraung saat teringat wajah almarhum sang putri.
”Nia mau kuliah, cita-citanya tinggi, mau bahagiakan orangtua,” kata Eli, ibu almarhum Nia Kurnia Sari, kembali menangis di rumah orangtuanya, Nagari Guguak, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (12/9/2024).
Terakhir kali Eli melihat korban pada Jumat (6/9/2024), sebelum NKS berangkat menjajakan gorengan keliling kampung. Korban masih sempat berpamitan pada sang ibu.
Namun, Nia tak kunjung pulang saat menjelang Magrib. Pihak keluarga pun mencarinya, tapi tak berbuah hasil.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.id