Satgas Damai Cartenz Sebut Pilot asal Selandia Baru Dibunuh KKB, Beberkan Bukti-Bukti
Papua maluku | 8 Agustus 2024, 22:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 menduga pembunuhan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning, di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani membeberkan bukti-bukti yang mendukung dugaan mereka tentang keterlibatan KKB dalam pembunuhan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi dan dari keterangan mereka yang melihat, mendengar dan menyaksikan terjadinya pembunuhan terhadap pilot Glen, telah kami identifikasi bahwa diduga pelakunya adalah KKB dari Nduga," kata Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Kamis (8/8/2024).
Ia mengatakan, menurut keterangan para saksi, terduga pembunuh pilot tersebut berbicara dengan logat dan bahasa yang diduga kuat dari daerah Nduga.
Faizal menambahkan, berdasarkan keterangan saksi, mereka melihat anggota KKB sudah berada di area tempat kejadian perkara (TKP) selama satu minggu ke belakang.
Dia mengatakan setidaknya anggota KKB tersebut berjumlah lima orang. Empat di antara mereka, kata Faizal, membawa senjata api laras panjang dan satu membawa parang.
Sementara Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Pol. Bayu Suseno mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya menemukan sembilan lubang bekas peluru di badan helikopter yang dipiloti Glen.
Lubang-lubang bekas peluru tersebut, lanjut Bayu, ditemukan pada kaca atas, bagian rotor, baling-baling, dan ekor helikopter.
"Selain itu, kami juga menemukan 6 selongsong peluru kaliber 5,56 mm di sekitar helikopter tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Olah TKP Pembunuhan Pilot di Mimika, Satgas Damai Cartenz: Ada 9 Lubang Peluru di Helikopter
Ia mengatakan jenazah Glen ditemukan di dalam kokpit helikopter sebelah kiri.
Diberitakan sebelumnya, pilot Glen Malcolm Conning tewas pada Senin (5/8) usai menurunkan penumpang di Distrik Alama, Mimika.
Satgas Cartenz pun menduga pembunuhan terhadap Glen dilakukan oleh KKB.
Bantahan TPNPB OPM
Namun, tudingan tersebut telah dibantah juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.
Ia justru menduga ada skenario tertentu di balik peristiwa tersebut.
“Kami curiga pembunuhan pilot helikopter asal Selandia Baru sudah diskenariokan oleh militer dan polisi Indonesia sendiri,” kata Sebby dalam keterangan pers, Rabu (7/8), dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan skenario pembunuhan seperti itu pernah terjadi pada 2020. Katanya, kala itu, seorang karyawan Freeport yang juga warga Selandia Baru, ditembak mati.
Dalam kesempatan itu, ia juga menuding kepolisian menyebar informasi yang keliru terkait tewasnya Glen. Sebab, ia mengeklaim memiliki bukti terkait peristiwa tersebut.
"Katanya mayat pilot helikopter dibakar dengan helikopter, tapi di foto ini, mayat dan helikopter masih utuh," katanya.
Sebby pun curiga peristiwa tersebut merupakan upaya untuk mencegah pembebasan pilot Susi Air, Philips Mehrthen, yang akan segera dibebaskan oleh OPM.
Baca Juga: Cerita Nakes soal Pembunuhan Pilot di Mimika, Dengar Tembakan usai Turun dari Helikopter
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com