Viral Semburan Air Setinggi Atap Rumah di Madura, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli
Jawa timur | 5 Agustus 2024, 19:54 WIBSAMPANG, KOMPAS.TV - Warga Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, dikejutkan oleh semburan air yang mencapai ketinggian 30 meter pada Jumat (2/8/2024).
Insiden itu terjadi ketika pekerja mencabut pipa dari sumur bor dan menyebabkan air terpancar deras ke udara lebih tinggi daripada atap rumah di sekitarnya.
Menurut Rokib (37), pemilik sumur bor, sumur itu telah digali selama 38 hari dan mencapai kedalaman 90 meter.
Setelah ditemukan sumber air, penggalian dilanjutkan agar sumur lebih dalam. Namun, terdengar gemuruh dari lubang sumur dan air pun menyembur.
Baca Juga: Soal Semburan Air di Halaman Rumah Warga Sampang, ESDM Jatim Ambil Sampel Air untuk Diteliti
"Rasa air bercampur sedikit asin, padahal di sini jauh dari pantai," ungkapnya, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Air yang keluar awalnya keruh. Namun semakin jernih seiring waktu. Rokib mengatakan air yang keluar seperti air biasa dan tidak ada bau gas.
Fenomena tersebut dengan cepat menarik perhatian warga dan menjadi viral di media sosial.
Penyebab Semburan Air
Prihadi Soemintadiredja, guru besar bidang eksplorasi geologi dan geotermal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menjelaskan bahwa kejadian itu terkait dengan konsep piezometrik.
Prihadi mengatakan air tanah bergerak menyesuaikan permukaan di atasnya. Jika permukaan tanah dan air tidak sama tinggi, air itu bisa keluar dari bawah tanah seperti sungai.
Namun, saat sumur dibor pada lapisan tanah di bawah lapisan kedap air, air di dalamnya akan keluar menyembur ke atas.
Baca Juga: Heboh! Semburan Air Muncul di Halaman Rumah Warga Sampang, Garis Polisi Dipasang untuk Keamanan
"Jika garisnya (air) lebih tinggi dari permukaan tanah maka dia muncul menjadi air artesis atau (air yang) menyembur," ujarnya, Minggu (4/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
Sementara Amien Widodo, peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), menjelaskan bahwa semburan gas yang terjadi di Sampang disebabkan oleh adanya gas di bawah tanah.
"Indonesia termasuk kawasan tropis sejak puluhan juta tahun lalu sehingga banyak lapisan batuan di bawah tanah mengandung gas, karena dulu saat mengendap banyak bahan organik yang ikut (seperti) pohon, daun, hewan, dan lain-lain," jelasnya, Senin (5/8/2024).
Amien menambahkan, lapisan gas di bawah tanah sering kali berbentuk lensa. Material yang terendap dan mengalami erosi ini menjadi jenuh setelah waktu tertentu, membentuk lapisan tipis dan keras.
Ketika lapisan ini ditembus oleh pengeboran, gas akan keluar bersama dengan air, sering kali disertai bau belerang, tetapi semburan ini biasanya akan berhenti sendiri.
"Berhenti sendiri karena sumber gasnya habis," tambah Amien.
Menurut dia, gas dalam tanah yang menyebabkan air menyembur akan habis dalam beberapa hari, meninggalkan air yang tidak lagi menyembur.
Apakah Airnya Aman Diminum?
Amien menekankan, air yang keluar tidak aman untuk diminum selama masih ada gasnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar air tersebut tidak diminum sebelum diuji kualitas dan sumbernya.
"Ditunggu dulu beberapa hari. Terus dicek, ada airnya apa nggak. Kalau ada, kuantitasnya diuji dan kualitasnya bisa diuji di laboratorium," tegas Amien.
Baca Juga: Semburan Air Setinggi 30 Meter di Desa Pandan Madura Hebohkan Warga, Bermula dari Sumur Bor
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com