> >

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Bali 1-2 Agustus 2024

Bali nusa tenggara | 1 Agustus 2024, 16:25 WIB
Ilustrasi. BBMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai hingga 4 meter di sejumlah perairan Bali selama periode 1-2 Agustus 2024. (Sumber: Jeremy Bishop on Unsplash)

 

DENPASAR, KOMPAS.TV - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai hingga 4 meter di sejumlah perairan Bali selama periode 1-2 Agustus 2024.

Kepala BMKG Wilayah III Cahyo Nugroho mengingatkan masyarakat tentang risiko peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut di kawasan tersebut.

Berdasarkan analisis terkini, gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, serta perairan selatan Bali. 

“Waspada potensi peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut,” kata Cahyo di Denpasar, Bali, Kamis (1/8/2024), dikutip dari Antara.

Laut Bali yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, Bali Utara, diperkirakan mengalami gelombang setinggi 2,5 meter.

Kecepatan angin diperkirakan mencapai 15-20 knot, bergerak dari arah timur-selatan.

BBMKG menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan oleh suhu permukaan laut di sekitar Bali yang berkisar antara 26-30 derajat Celsius dan adanya konsentrasi massa udara basah dari permukaan hingga ketinggian 3.000 meter.

Ia mengimbau masyarakat, termasuk wisatawan, pelaku wisata bahari, dan nelayan, untuk tetap waspada dan memantau informasi terbaru terkait potensi gelombang tinggi. 

Baca Juga: Dihantam Ombak Tinggi, Kapal Nelayan Tenggelam di Bulukumba, 6 Orang Diselamatkan

Kondisi angin dan gelombang yang tinggi menimbulkan risiko keselamatan bagi pelayaran. Pengguna perahu nelayan disarankan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang melebihi 1,25 meter. 

Operator kapal tongkang diminta berhati-hati saat angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan operator kapal feri diimbau untuk waspada jika kecepatan angin mencapai lebih dari 21 knot dan gelombang melebihi 2,5 meter.

Kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar perlu memperhatikan angin yang melebihi 27 knot dan gelombang tinggi di atas 4 meter untuk menjaga keselamatan pelayaran.

Sebelumnya Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari mengatakan pada Agustus 2024, Indonesia akan diterjang La Nina lemah.

Ia menjelaskan, ketika terjadi La Nina, angin timuran yang bersifat lembap karena membawa uap air dari Samudera Pasifik menuju Indonesia, mengalami peningkatan.

Hal itu mengakibatkan awan mengalami penambahan pembentukan, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan.

"La Nina diprediksi mulai terjadi Agustus 2024, meskipun peluangnya tidak mencapai 80 persen," kata Supari, Senin (29/7), dikutip dari Kompas.com.

La Nina berkemungkinan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera bagian tengah dan utara.

Baca Juga: Prediksi Ada Angin Kencang, BMKG Imbau Warga NTT untuk Waspasa Karhutla

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara, Kompas.com


TERBARU