Update Banjir di Tangerang Selatan, BNPB Sebut 7 Kelurahan Terendam dan 673 KK jadi Korban Terdampak
Jabodetabek | 7 Juli 2024, 16:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 673 Kepala Keluarga (KK) di Kota Tangerang Selatan, Banten, terdampak banjir setinggi 60 hingga 80 sentimeter pada Sabtu malam (6/7/2024) akibat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, menyebutkan tujuh kelurahan terendam banjir, yaitu Kelurahan Pamulang Barat, Kelurahan Rempoa, Kelurahan Keranggan, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kelurahan Sawah, Kelurahan Jombang, dan Kelurahan Jelupang.
Menanggapi kejadian ini, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan segera mengirimkan petugas reaksi cepat untuk mengevakuasi para korban bencana.
Baca Juga: Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, Ini Respons Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto
"Selain banjir yang merendam, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu. Tanah longsor ini mengakibatkan satu rumah terdampak dan dua rumah lainnya berpotensi turut terdampak," katanya.
"BPBD Tangerang Selatan sudah menerjunkan tim ke lokasi kejadian sebagai langkah pemberian pertolongan dan penanganan," ucap Muhari, dikutip dari Antara.
Abdul Muhari melaporkan hingga Minggu pagi (7/7), kondisi banjir di wilayah Tangerang Selatan mulai surut. Namun, tim BPBD tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan banjir kembali.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaannya akan potensi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor, meskipun sedang berada pada periode kemarau. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga diimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah dikeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kota Tangerang Selatan pada Minggu (7/7).
Selain itu, dalam sepekan ke depan, diperkirakan masih ada potensi peningkatan curah hujan yang signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional dan global yang cukup signifikan, termasuk aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan akan menyebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5 - 11 Juli 2024. Wilayah yang dimaksud mencakup Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Baca Juga: BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini Terkait Kondisi Cuaca Buruk Indonesia
Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara