> >

Ayah Bunuh Anak di Banten Dalami Ilmu Kebatinan, Kerabat Ungkap Perilakunya Berubah 6 Bulan Lalu

Banten | 19 Juni 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Update kasus ayah bunuh anak yang tengah tidur bersama istrinya. (Sumber: iStock via Kompas.com)

SERANG, KOMPAS.TV - Soni Bakti (28), kerabat dari Ag (30), ayah yang bunuh anak kandungnya sendiri, Nu (3), di Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, mengungkapkan perubahan perilaku dari pelaku.

Soni mengatakan bahwa Ag merupakan sosok ayah yang sangat menyayangi putrinya. Ia bilang, pelaku tak pernah memukul anak-anaknya. Ia sendiri terkejut ketika mengetahui Ag menggorok leher putrinya hingga tewas.

"Kaget yah, malah ke anak sayang banget. Kalau anak nangis diajak main, atau gimana enggak ada, enggak ada (kasar atau galak) sama anaknya itu, enggak ada kayak mukul atau gimana enggak malah sayang lah ke anaknya," kata Soni Bakti, Selasa (18/6/2024).

Baca Juga: Kasus Ayah Bunuh Anak di Banten, Polisi: Pelaku Dalami Ilmu Kebatinan agar Cepat Kaya

Sayangnya, sikap itu berubah sejak enam bulan yang lalu. Ag menjadi pendiam dan tertutup. Menurut Soni, Ag yang dulunya aktif di kegiatan masyarakat, kini jadi orang yang pendiam.

“Mulai berubah sikapnya, ke orang diam. Jarang ngobrol, Paling gitu doang minta rokok. Enggak ada pembahasan lain. Sebelumnya mah aktif di masyarakat, dia orang rajin ibadahnya. Saya ajak shalat (akhir-akhir ini) juga gak mau," ungkap dia.

Namun, pelaku pernah curhat soal masalah uang hingga meminta perutnya dibelah karena menganggap ada uang di dalamnya.

Soni mengatakan bahwa saat itu Ag hanya minta perutnya digorok. Pelaku tidak menjelaskan alasannya.

"Enggak tahu, dia enggak bilang alasannya apa, nyembah apa, enggak bilang, dia cuma bilang pengin digorok, katanya 'Belah nih perut saya ada uangnya' cuma gitu saja," katanya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Permintaan Ag agar orang lain menggorok perutnya semakin menjadi-jadi. Pada malam takbir Iduladha 2024, Ag kembali mengajukan permintaan itu kepada adiknya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU