> >

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Jateng hingga 17 Juni 2024

Jawa tengah dan diy | 12 Juni 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi hujan lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) (Sumber: AP Photo/Chiang Ying-ying)

CILACAP, KOMPAS.TV - Masyarakat Jawa Tengah (Jateng) diimbau untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo potensi hujan tersebut diprakirakan masih berpeluang terjadi hingga tanggal 17 Juni 2024.

Wilayah yang berpotensi terdampak adalah pegunungan tengah dan Jateng bagian selatan, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan sebagian besar Banyumas.

Fenomena cuaca ini dipengaruhi oleh aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator yang diprakirakan aktif di wilayah Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, dan Papua Barat dalam sepekan ke depan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: 26 WIlayah Ini Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin pada 12-13 Juni

Gelombang atmosfer Rossby Ekuator membawa massa udara yang bersifat basah, sehingga dapat memicu terjadinya hujan.

"Saat ini sebagian wilayah Jateng khususnya bagian selatan seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan sebagian besar Banyumas, diprakirakan telah memasuki musim kemarau, namun dalam beberapa hari terakhir sering terjadi hujan," kata Teguh dikutip dari Antara, Rabu (12/6/2024).

BMKG juga mencatat adanya labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya di Jawa Tengah.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Selain itu, intrusi udara kering dari Belahan Bumi Selatan (BBS) yang melintasi wilayah Papua Selatan, Laut Arafuru, Maluku bagian selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur bagian timur juga turut mempengaruhi kondisi cuaca di Jateng.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


TERBARU