> >

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Erupsi Lima Kali hingga Sore Ini

Bali nusa tenggara | 4 Juni 2024, 21:20 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Senin (3/6/2024) pukul 09:21 Wita. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi 389 detik.  (Sumber: PVMBG)

FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Gunung api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Selasa (4/6/2024). Hingga pukul 16.00 Wita, gunung ini tercatat erupsi sebanyak lima kali.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.43 Wita. Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Api Lewotobi, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi sekitar 3 menit 36 detik. Pada erupsi pertama ini, kolom abu tidak teramati.

Selanjutnya, pada pukul 06.24 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi. Erupsi kali ini terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 12 menit 51 detik, namun kolom abu juga tidak teramati.

Erupsi ketiga terpantau pada pukul 11.53 Wita. Kali ini, kolom abu teramati dengan tinggi mencapai 500 meter di atas puncak (2.084 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 40,7 mm dan durasi sekitar 9 menit 31 detik.

Pada pukul 15.43 Wita, erupsi keempat terjadi dengan kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak (2.484 m di atas permukaan laut). Seismogram mencatat amplitudo maksimum 41,4 mm dan durasi sekitar 7 menit 6 detik.

Baca Juga: WNA Asal Swiss Tejatuh di Bukit Dara di Taman Nasional Gunung Rinjani NTB!

Erupsi terakhir terjadi pada pukul 16.06 Wita, dengan kolom abu teramati setinggi 800 meter di atas puncak (2.384 m di atas permukaan laut). Amplitudo maksimum yang tercatat adalah 47,3 mm dengan durasi sekitar 6 menit 41 detik.

“Erupsi Gunung api Lewotobi Laki-Laki hari ini tampak kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat daya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari Tribunnews.

Terkait peristiwa ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari pusat erupsi.

BNPB juga meminta masyarakat untuk selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Masyarakat turut diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. 

Baca Juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Kilometer

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Tribunnews


TERBARU