> >

Alasan Petani di Subang Serahkan Uang Pelicin Rp598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan, Ada Wakapolri

Jawa barat | 21 Mei 2024, 12:15 WIB
Carlim Sumarlin, seorang petani asal Subang, Jawa Barat, mengaku anaknya dipekerjakan sebagai pembantu tanpa digaji, padahal dijanjikan menjadi anggota polwan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

SUBANG, KOMPAS.TV – Seorang petani di Subang, Jawa Barat, Carlim Sumarlin (56) mengaku tergiur untuk memberi uang pelicin sebesar Rp598 juta agar anak perempuannya menjadi polisi wanita (polwan) setelah diiming-imingi bahwa Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) yang akan ‘membawa’ anaknya. Kejadian pada 2016 namun hingga sekarang belum ada penyelesaian.  

Carlim menyampaikan hal itu dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (21/5/2024). Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada tahun 2016.

Saat itu ia didatangi oleh dua orang yang merupakan tetangga kampungnya di Subang, Mereka mengiming-imingi Carlim agar mendaftarkan anakna menjadi polwan.

"Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak Asep yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian."

Kala itu, menurut Carlim, ia menolak karena merasa tidak memiliki uang untuk mendaftar. Namun orang-orang itu membujuknya agar menjual sawah untuk modal.

Baca Juga: Petani di Subang Serahkan Uang Rp598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan, Malah Dijadikan Pembantu

"Awalnya nolak saya, karena tidak punya uang, dia bilang ‘Sudah kebun jual saja, sawah jual aja, buat modalnya’, katanya begitu,” ucap Carlim.

“Terus siapa yang bawanya? Wakapolri katanya begitu. Akhirnya saya terpancing dalam pembicaraan itu, saya jual kebun dan sawah. Akhirnya uangnya dipasrahkan sama Bu Heni sama Bu Yulia sama Pak Asep.” Namun tidak dijelaskan Wakapolri yang dimaksud. 

Saat ditanya awal perkenalannya dengan orang-orang yang menjanjikan bisa meluluskan sang anak menjadi anggota Polri, Carlim menyebut bahwa dua dari mereka adalah tetangga kampungnya, yakni Asep dan Tarya.

“Itu tetangga kampung, rumahnya dekat. Tetanggaan rumahnya.  Yang satu PTDH, yang namanya Pak Asep Sudirman itu, yang dua orang Ibu Heni P sama Yulia Fitria Nasution itu polisi masih aktif.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU