Cerita Saksi Mata Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan: Relawan Perlintasan KA sudah Mengadang
Jawa timur | 7 Mei 2024, 15:45 WIBPASURUAN, KOMPAS.TV - Kereta Api (KA) Pandalungan menabrak mobil di JPL 146 Kilometer 70+8/9, Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5/2024).
Seorang saksi mata bernama Gondrong mengatakan, kecelakaan ini bermula ketika KA Pandalungan melintas di lokasi pada pukul 09.15 WIB.
Mobil dengan nopol N 1475 WU yang berisi rombongan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan juga hendak melintas.
Saksi mengatakan bahwa relawan perlintasan kereta api sudah mengadang mobil tersebut.
Baca Juga: 2 Truk Terlibat Kecelakaan, Kernet Terjepit Kabin Kendaraan
Sayangnya, diduga kuat sopir mobil tidak mengetahui adanya kereta yang akan melintas, tabrakan pun terjadi hingga mobil terseret.
“Sempat terseret jauh mobilnya, kurang lebih 200 meter,” ungkap Gondrong.
Wakapolres Pasuruan, Kompol Andria Dianata Putra membenarkan adanya kecelakaan kereta api di Pasuruan.
Ia mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki peristiwa ini, termasuk penyebab kecelakaan.
“Ini sedang kami dalami,” kata Andria, Selasa, seperti dikutip dari Kompas.com.
Andria mengatakan, empat orang meninggal dunia dalam peristiwa ini. Mereka ada Maslahah, Munjiah Nur Hasan, Aidah, dan Alwiyah.
Sementara itu, tiga orang mengalami luka-luka, yakni sopir bernama M Rofiq Abdillah dan dua penumpang lain, Moch Afullah dan Nasruna.
Korban luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Dr. R. Soedarsono, Purut, Kota Pasuruan.
Baca Juga: Rekaman Dashcam Detik-Detik Kecelakaan Bis Kuning UI dan Mobil SUV
Terpisah, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, lokomotif KA Pandalungan mengalami kerusakan akibat kecelakaan ini.
Pihaknya sudah mengirimkan lokomotif penolong dari Jember untuk mengevakuasi KA Pandalungan yang rusak.
Cahyo mengatakan, kecelakaan ini berdampak pada sejumlah perjalanan kereta api yang mengalami penundaan kedatangan.
Perjalanan KA yang terganggu adalah KA Logawa yang berangkat dari Jember menuju Purwokerto.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com