> >

Morowali Utara Kini Punya Wakil di DPRD Sulteng, Pertama Sejak Pemilu 2004

Sulawesi | 3 Mei 2024, 07:21 WIB
Cetak Sejarah, Muhammad Safri Jadi Politisi Morut Pertama Melenggang ke DPRD Sulteng (Sumber: Istimewa )

MOROWALI UTARA, KOMPAS.TV - Salah satu wajah baru yang bakal menghiasi DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Daerah Pemilihan Morowali dan Morowali Utara adalah Muhammad Safri yang merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Meski sebelumnya tidak diperhitungan, namun berbekal pengalaman sebagai Wakil Ketua DPRD Morowali Utara selama dua periode, Muhammad Safri mampu menjawab keraguan publik dengan meraup suara yang signifikan di Pemilu 2024 ini.

Sebagai putra daerah Morowali Utara, Muhammad Safri bakal mencetak sejarah sebagai politisi Morut pertama yang berhasil duduk di DPRD Sulawesi Tengah sejak penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung pada 2004 silam. Capaian ini sangat disyukuri oleh ayah tiga anak tersebut. Pasalnya, Safri bukanlah politisi yang berlatar belakang pengusaha atau mantan birokrat yang memiliki kekuatan finansial yang memadai.

Sebagai anak nelayan, Safri hanya mengandalkan kekuatan silaturahim sebagai modal besar dalam merebut hati masyarakat Morowali dan Morowali Utara. Membangun demokrasi yang sehat, berperilaku politik yang berbudaya dan beradab juga menjadi ciri khas perjuangan Muhammad Safri yang mungkin jarang dimiliki oleh politisi lainnya. 

"Dalam politik setiap kontestan tidak perlu merasa memiliki lawan. Sebab lawan sesungguhnya adalah hawa nafsu sendiri. Politik itu tidak boleh ada lawan, karena politik adalah cara memperbanyak sahabat. Ini bukan soal kekuasaan, menang atau kalah tetapi semangat kita untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat," tegasnya.

Sebagai mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Safri paham betul bagaimana seharusnya politisi menempatkan posisinya di tengah masyarakat. Baginya, terjun ke dunia politik adalah salah satu bentuk tertinggi dari kemurahan hati karena politik bertujuan mewujudkan kebaikan bersama. 

"Saya menjadikan perhelatan demokrasi lima tahunan ini sebagai panggilan untuk menyumbang pikiran, tenaga, daya dan upaya serta kemampuan untuk mengabdikan diri demi kepentingan masyarakat khususnya di Morowali dan Morowali Utara. Dan hal itu telah saya aplikasikan selama menjabat dua periode di DPRD Morut," bebernya.

Safri menyadari menjadi wakil rakyat mesti memiliki kesediaan mendengar berbagai macam pendapat, mau berdialog dengan yang berbeda pandangan. Bahkan membutuhkan pengkritik yang bisa mengupas kelemahan ide-ide dan gagasan yang ditawarkan untuk kemaslahatan masyarakat.

"Menjadi wakil rakyat bukan untuk pamer dan berlaku sombong. Sejatinya, jabatan yang saya emban saat ini (Wakil Ketua DPRD Morut,red) adalah titipan dan merupakan mandat dari rakyat yang harus dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab serta satu dari sekian banyak ujian dalam proses pendewasaan diri sekaligus jalan pengabdian untuk kemaslahatan rakyat Morowali Utara," ujarnya.

Yang tak kalah penting menurut Safri adalah menjadikan jabatan sebagai sarana untuk lebih memperbaiki hubungan, baik horizontal yakni sesama manusia, terlebih hubungan vertikal yaitu kepada Allah SWT. Safri tak lupa mengutip ucapan Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bahwa "Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian, sebab yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan."Pungkasnya.

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV


TERBARU