> >

Usai Bunuh Pegawai Kementerian yang Jasadnya Dicor Semen, Ijal Kabur ke Jakarta Nyamar Jadi Badut

Jawa barat | 19 April 2024, 07:35 WIB
Kondisi rumah korban pembunuhan, Didi Hartanto, usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (16/4/2024). (Sumber: ANTARA/Rubby Jovan)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Dimas Charis Suryo Nugroho mengatakan penyidik kepolisian telah memeriksa kondisi kejiwaan pelaku Ijal.

Hasilnya, kata Dimas, tidak ditemukan indikasi bahwa pelaku Ijal mengalami gangguan kejiwaan ketika membunuh korban Didi Hartanto.

"Kita sudah cek, jadi secara keseluruhan tersangka ini normal, baik secara fisik maupun psikis, sehingga dia melakukan pembunuhan itu secara sadar," ujar Dimas.

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga memastikan pelaku tidak terpengaruh oleh minuman keras saat melakukan pembunuhan serta mengubur mayat korban di dalam rumah tersebut.

"Tidak ditemukan dalam pemeriksaan bahwa sebelumnya mungkin meminum-minuman keras dan sebagainya, jadi sadar melakukan tindak pidana tersebut," kata Dimas, dikutip dari Tribunnews.com

Baca Juga: Pegawai Kementerian Dilaporkan Menghilang, Ternyata Dibunuh dan Jasadnya Dicor di Dalam Rumah

Polda Jabar berhasil mengungkap kasus pembunuhan Didi Hartanto pada Selasa (16/4/2024).

Menurut Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan, dari hasil pemeriksaan, diketahui pelaku merasa kesal terhadap korban karena tidak membayarnya atas pekerjaan selama dua hari dengan total upah sebesar Rp300 ribu.

Pelaku kemudian memukul korban menggunakan besi tumpul di kepala. Kejadian pemukulan dilaporkan terjadi pada 23 Maret 2024.

Polisi, kata Surawan, masih menyelidiki motif tersangka. Karena setelah melakukan pembunuhan, tersangka pelaku juga mengambil barang berharga korban, termasuk sepeda motor, sertifikat rumah, dan ponsel.

"Pelaku mengaku menggunakan besi tumpul untuk melakukan pembunuhan, namun kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban," ujarnya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Tribunnews.com


TERBARU