> >

Gunung Ruang Erupsi Status Tanggap Darurat Ditetapkan, Basarnas Tambah Personel untuk Evakuasi Warga

Sulawesi | 18 April 2024, 23:07 WIB
Usai Gunung Raung meletus, proses pengamanan masyarakat terus berlanjut di Tagulandang hingga hari ini, Kamis (18/4/2024). (Sumber: istimewa.)

MANADO, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), sudah menetapkan status tanggap darurat usai Gunung Ruang erupsi.

Status tanggap darurat ini berlangsung selama 14 hari atau dua minggu dari tanggal 16 April 2024.

"Pemerintah daerah Tagulandang sudah menetapkan darurat bencana selama dua minggu dari tanggal 16 April 2024," demikian keterangan dari Basarnas Manado, Kamis (18/4/2024).

Di sisi lain proses pengamanan masyarakat terus berlanjut di Tagulandang hingga hari ini.

Semua unsur bantuan instansi dari manado, baik TNI, polisi, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Potensi SAR sudah diberangkatkan ke Tagulandang untuk diperbantukan dalam pengamanan masyarakat setempat.

Kepala Basarnas Manado, Monce Brury menyampaikan, pihaknya juga telah menambahkan 10 personel beserta alat pendukung untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak letusan Gunung Ruang,

Sehingga total, tim Basarnas Manado yang ditempatkan di sana mencapai 35 personel.

Baca Juga: Erupsi, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas dan Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3 Km, Ini Imbauan PVMBG

"Kami tadi siang mengevakuasi masyarakat setempat, pegawai lapas dan warga binaan lapas dari Tagulandang ke Manado," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Ruang meletus pada Selasa (16/4/2024) malam. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi pun secara resmi menaikkan status Gunung Ruang menjadi level IV atau awas pada Rabu (17/4) malam.

Dengan kenaikan level IV atau ‘Awas’, pihak PVMBG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat sekitar/pengunjung/wisatawan agar tetap waspada.

Tanpa terkecuali, tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunungapi Ruang.

Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang dan berada dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

Kemudian Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, diminta untuk mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan gelombang tsunami yang dapat dipicu oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu menggunakan masker, guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Baca Juga: Badan Geologi Imbau Waspadai Lontaran Batu dan Potensi Tsunami 25 Meter akibat Erupsi Gunung Ruang

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU