> >

Gunung Ruang Meletus, Ratusan Warga Pengungsi Butuh Selimut hingga Alat Kesehatan

Sulawesi | 17 April 2024, 10:13 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada Selasa (16/4/2024) malam hingga Rabu (17/4/2024) dini hari. (Sumber: X @PVMBG_)

MANADO, KOMPAS.TV - Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada Selasa malam (16/4/2024) hingga Rabu (17/4/2024) dini hari.

Menurut Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi ST, Gunung Ruang mengalami erupsi pada pukul Selasa malam pukul 19.19 WITA.

Juliana menjelaskan, tipe letusan gunung yang berada di Pulau Ruang tersebut adalah efusif, namun belum teramati dengan jelas ke mana alur aliran lava yang berhulu dari puncak Gunung Ruang tersebut.

"Belum teramati jelas ke mana arah luncuran lavanya," kata Juliana dikutip dari Antara.

Karena itu, dia pun berharap kepada masyarakat yang bermukim di Pulau Ruang tersebut mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sebelumnya, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Ruang sehingga tingkat statusnya dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung mulai tanggal 16 April 2024 pukul 16.00 WITA.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga melaporkan letusan kembali terjadi di Gunung Ruang pada Rabu dini hari pukul 01.08 WITA.

Erupsi Gunung Ruang itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 120 detik.

838 Warga Mengungsi 

Akibat meletusnya Gunung Ruang, sebanyak 838 warga yang tinggal di Pulau Ruang akan dievakuasi dan diungsikan ke Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Juliana mengatakan, warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana Gunung Api (KRB) Gunung Ruang sudah mulai melakukan evakuasi mandiri sejak Selasa sore hari .

"Warga mulai melakukan evakuasi mandiri sejak sore hari. Kami sudah memberikan imbauan," kata Juliana.

Baca Juga: Gunung Api Meletus Hebat, Islandia Umumkan Darurat Negara

"Jadi ada dua desa yang dihuni warga yaitu Desa Pumpente sebanyak 332 jiwa dan Desa Laimpatehi sebanyak 506 jiwa masuk dalam KRB," imbuhnya.

Evakuasi mandiri tersebut difokuskan lebih dulu bagi warga yang lanjut usia, orang-orang sakit serta anak-anak.

"Sebisa mungkin mereka dievakuasi ke Tagulandang, di sana kepala kecamatan Tagulandang sudah menyiapkan lokasi untuk warga yang dievakuasi," ujarnya.

Juliana mengatakan, penanganan selanjutnya bagi warga Pulau Ruang yang dievakuasi akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, sementara dari pihak PVMBG akan mengeluarkan rekomendasi teknis.

Kemudian dari pihak Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB), mereka melaporkan adanya kebutuhan mendesak bagi 838 warga yang mengungsi.

Pusdalops BNPB mengatakan, warga yang mengungsi membutuhkan bantuan tikar, selimut, alat kebersihan dan tenda.

Sebelumnya, masyarakat yang berada di Desa Patologi dan Desa Pumpente dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang menggunakan perahu berupa dua unit kapal feri (KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung) ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.

Adapun titik kumpul atau pengungsian masyarakat berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, dan Balai Pertemuan Umum Kecamatan Tagulandang.

"Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara," bunyi pernyataan dari pihak Pusdalops BNPB.

Pusdalops BNPB juga melaporkan bahwa jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi terkendala karena sinyal telekomunikasi yang terputus.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok Hasilkan Kolom Abu Vulkanis dan Disertai Gempa

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU