Kaki Seorang Warga Magelang Luka Parah Terkena Ledakan Petasan
Jawa tengah dan diy | 12 April 2024, 18:44 WIBMAGELANG, KOMPAS.TV - Ledakan petasan mengakibatkan kaki RZ (30), seoang warga Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengalami luka parah di bagian kaki.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polresta) Magelang, Kompol Rifeld Constantien Baba, melalui keterangan tertulis, Jumat (12/4/2024) menjelaskan peristiwa itu.
Menurutnya, kejadian tersebut dialami RZ (30) pada Rabu (10/4/2024) sekira pukul 08.30 atau selepas salat id di Dusun Sorobayan, Desa Banyuurip, Tegalrejo.
Rifeld menuturkan, petasan dibuat secara rentengan dengan cara digantung menggunakan bambu dan katrol.
Di ujung petasan rentengan, ada petasan besar yang meletus di atas dan bawah. Saat kejadian, RZ tengah menonton penyalaan petasan itu.
Baca Juga: Rayakan Lebaran, Ribuan Warga Kunjungi Anggota Keluarga di Rumah Tahanan
"Petasan yang (di) bawah itu jatuh terlempar dan meletus di salah satu kaki korban RZ. Sehingga mengakibatkan salah satu kaki korban hancur dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Merah Putih,” ujar Rifeld, dikutip Kompas.com.
Akibatnya, RZ mengalami luka berat dan patah di atas mata kaki bagian kanan.
Rifeld menambahkan, pihaknya telah mengamankan warga setempat berinisial SW, yang diduga membuat petasan rentengan tersebut.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa bambu sepanjang 9 meter untuk katrol, 9 alat pencetak petasan dari bambu, serta 65 selongsong kertas.
“Setelah kejadian, pelaku SW sempat kabur dari rumahnya. Namun pada Rabu (10/04/2024) sekira pukul 21.00 WIB, pelaku berhasil diamankan oleh petugas Satreskrim Polresta Magelang,” imbuhnya.
Sementara, Kapolresta Magelang, Kombes Pol Mustofa menuturkan, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan masyarakat untuk tidak membuat, mengedarkan, menyalakan petasan karena efeknya sangat membahayakan.
“Bukan saja membahayakan pelaku, namun juga membahayakan orang lain,” tuturnya.
Baca Juga: Cerita Penambat Kapal Tak Pulang Lebaran Demi Kelancaran Mudik di Pelabuhan Bakaheuni
“Ini contohnya, korban RZ ini tidak membuat, namun sekadar ikut menonton penyalaan petasan," ucap dia.
Ia dengan tegas kembali mengimbau agar warga jangan lagi memroduksi dan menyalakan petasan karena dampaknya berbahaya.
“Maka kami imbau dengan tegas, sudahlah, jangan ada lagi yang membuat atau bermain petasan. Berbahaya, karena kemungkinan buruk tidak hanya cacat tubuh karena ledakan, tapi kehilangan nyawa,” tandasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : kompas.com