Tak Menyangka Iwan Dibunuh Serda Adan, Keluarga: Dia Masih Datang ke Rumah Kami, Makan Bersama Kami
Sumatra | 2 April 2024, 06:30 WIBGUNUNGSITOLI, KOMPAS.TV - Keluarga dari Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), eks calon siswa atau casis Bintara TNI AL yang dibunuh oleh Serda Adan Aryan Marsal angkat bicara terkait peristiwa tersebut.
Salah satu keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) mengaku tak menyangka Serda Adan yang telah dianggap sebagai keluarga sendiri tega berbohong selama 1,5 tahun.
Yanikasi mengatakan bahwa selama ini, Serda Adan telah menyembunyikan perbuatannya membunuh Iwan. Pria yang bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias bahkan disebut sempat datang ke rumah Iwan.
Baca Juga: Kronologi Casis Bintara Dibunuh Anggota TNI AL: Dijanjikan Lulus TNI hingga Jasad Dibuang ke Jurang
“Dia masih bisa datang ke rumah kami dan makan bersama kami. Padahal dia sudah membunuh anak kami,” ungkap Yanikasi, Sabtu (30/3/2024).
Selain itu, Yanikasi mengungkapkan bahwa Serda Adan kerap meminta uang kepada keluarga Iwan dengan dalih digunakan untuk keperluan pendidikan Iwan.
“Selama satu setengah tahun, kami dibohongi oleh Serda Adan. Keluarga kami dimintai uang terus-menerus lebih dari Rp200 juta,” ucap Yanikasi.
“Kami menganggap Adan sebagai keluarga, ternyata dia sudah membunuh anak kebanggaan kami,” sambung ia.
Selain uang Rp200 juta, Adan juga pernah meminta dua ekor burung murai batu untuk diberikan kepada pamannya yang diklaim membantu Iwan menjadi anggota TNI. Keluarga membeli burung tersebut seharga Rp14 juta.
Pada Oktober 2023, Adan kembali meminta uang Rp3,7 juta agar dapat dibelikan tiket pesawat guna mengikuti pelantikan Iwan.
Selanjutnya, pada Februari 2024, keluarga menemui Adan di Mess Polisi Militer Lanal Nias. Saat itu, Adan minta uang Rp1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman.
Baca Juga: Bunuh Casis Bintara, Anggota TNI AL Kantongi Rp200 Juta hingga Burung Murai dari Keluarga Korban
Yanikasi menambahkan bahwa uang-uang yang diberikan kepada Adan tersebut sedianya hendak digunakan oleh ibu Iwan untuk berobat.
“Dokter meminta Ibu Iwan operasi sinusitis, tetapi dia memilih untuk memberi uang untuk pendidikan anaknya di TNI AL. Ternyata anak kami dibunuh,” ucap Yanikasi.
Saat ini, keluarga berharap agar proses hukum berjalan dengan baik dan Serda Adan mendapatkan hukuman berat.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id