> >

Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ende NTT, Getaran Terasa Hingga Bima

Bali nusa tenggara | 24 Maret 2024, 11:51 WIB
Ilustrasi gempa bumi.Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,1 mengguncang wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu (24/3/2024) siang. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,1 mengguncang wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu (24/3/2024) siang.

Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)  melalui akun X resminya, gempa tersebut terjadi pada pukul 10.04 WIB.

Gempa berkekuatan M 6,1 tersebut terjadi di 104 kilometer tenggara Pulau Ende. 

Gempa tersebut berpusat pada koordinat 9,64 Lintang Selatan (LS) dan 122,16 Bujur Timur (BT). Gempa memiliki kedalaman 47 kilometer (Km).

"#Gempa (UPDATE) Mag:6.1, 24-Mar-24 10:04:10 WIB, Lok:9.64 LS, 122.16 BT (Pusat gempa berada di laut 104 km Tenggara Ende), Kedlmn:47 Km," tulis BMKG dalam akun X resminya, Minggu.

BMKG melaporkan, gempa di Ende tersebut terasa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) IV Ende, III-IV Larantuka, III-IV Waingapu, II-III Sabu, III Bajawa, III Maumere, dan II Bima, 

Untuk diketahui, skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala I MMI dimaksudkan getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Pada skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kemudian III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk yang tengah melintas.

Baca Juga: Muncul Semburan Air Panas Usai Gempa di Bawean, Ini Penjelasan Ahli

Lalu pada skala IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Sementara jika gempa terjadi pada malam hari, orang-orang akan terbangun, piring dan gelas dapat pecah, jendela dan pintu berbunyi, dinding berderik karena pecah-pecah.

Terakhir pada skala V MMI, yakni getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Sementara itu, dalam unggahan yang lainnya, BMKG menyebut bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi terkait dampak gempa yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar tersebut.

Termasuk ada atau tidaknya kerusakan dan korban jiwa akibat gempa yang terjadi.  

Baca Juga: Terdampak Gempa 6,5 Tuban: 5 Bangunan Roboh, RS UNAIR Rusak

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU