> >

Polisi Sulit Ungkap Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan: Tak Ada Jejak Sama Sekali

Jabodetabek | 18 Maret 2024, 21:55 WIB
Sejumlah personel Labfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP jatuhnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/3/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi terkendala dalam mengungkap kasus dugaan bunuh diri satu keluarga yang tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan alasan penyidik kepolisian kesulitan mengungkap kasus dugaan bunuh diri ini.

Hal tersebut, kata dia, karena dalam peristiwa bunuh diri, biasanya ditemukan adanya tanda-tanda yang ditinggalkan oleh korban, baik berupa catatan digital ataupun pesan.

Baca Juga: Tali yang Terikat Disebut Jadi Kunci Ungkap Kasus Sekeluarga Tewas Terjun dari Aprtemen Penjaringan

Termasuk, telepon seluler milik para korban yang semuanya hancur dan sulit untuk diekstrak. Karena sebab itu, polisi tidak bisa mendapatkan data apapun dari ponsel tersebut.

"Kasus yang kita tangani biasanya selalu meninggalkan jejak. Tapi, untuk kasus ini tidak ada sama sekali," kata Gidion kepada wartawan di Polres Jakut, Senin (18/3/2024).

Selain itu, polisi pun tidak menemukan catatan apapun yang berisi pesan terakhir di tas milik satu keluarga yang terjun dari apartemen tersebut.

Namun demikian, kata Gidion, pihaknya sampai saat ini masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk mengetahui penyebab satu keluarga itu nekat terjun dari ketinggian.

"Kami masih mengumpulkan semua keterangan untuk menetapkan penyebab kejadian tersebut," ucap dia.

Baca Juga: Cerita Tukang Cuci di Apartemen Teluk Intan Jakarta saat Satu Keluarga Lompat Bersama dari Lantai 22

Kemudian, Gidion menyebut penyidik kepolisian juga masih menunggu pemeriksaan ahli dan laboratorium forensik.

"Untuk kasus Penjaringan ini terus terang masih belum rilis karena belum final, kami masih nunggu pemeriksaan sejumlah ahli dan laboratorium forensik," ucap Gidion.

Ia mengatakan ada tiga ahli yang terlibat dalam penyidikan kasus ini, mulai dari ahli forensik yang berkaitan dengan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

DNA merupakan molekul yang memuat seluruh instruksi genetik yang diturunkan oleh orang tua atau ke generasi berikutnya melalui reproduksi.

Lalu, ahli psikologi forensik dan ahli kinetis yang bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadi aksi tersebut.

Baca Juga: Kasus Keluarga Lompat dari Apartemen: KPAI Duga Ada Kekerasan terhadap Anak

"Pertanyaan besarnya apakah ini murni bunuh diri atau ada pihak lain yang menyebabkan aksi ini terjadi," tutur Gidion.

Menurut dia, pertanyaan ini yang harus dijawab dengan investigasi keilmuan (scientific investigation) dari laboratorium forensik.

Selain itu, pihaknya sudah memeriksa 12 saksi dari pihak keluarga, orang yang berada di lokasi kejadian dan tempat lainnya.

"Korban ini tertutup dengan keluarga lainnya bahkan sudah satu tahun tidak berkomunikasi dengan keluarganya," kata Gidion.

Sebelumnya Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat tersebut.

Baca Juga: Gerak-gerik Sekeluarga Tewas di Penjaringan Terekam CCTV, Polisi: Mereka sudah Persiapkan Bunuh Diri

"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," kata Kompol Agus.

Ia mengatakan dari hasil rekaman kamera pemantau keempat korban menyebutkan, mereka adalah satu keluarga terdiri pria berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16).

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU