Imbas Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Ditutup Sementara
Bali nusa tenggara | 13 Maret 2024, 11:31 WIBKUPANG, KOMPAS.TV - Seluruh rute penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara.
General Manager PT ASDP Fery Cabang Kupang, Sugeng Purwono menyebut penutupan sementara dilakukan imbas cuaca buruk yang melanda seperti angin kencang disertai gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan laut itu.
"Demi keselamatan, sementara waktu seluruh pelayaran di NTT ditutup, selain rute Kupang-Hansisi dan Hansisi-Kupang,” kata Sugeng Purwono dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).
Menurut penjelasannya, penutupan seluruh rute pelayaran di NTT tersebut telah berlaku sejak Senin (11/3) hingga Rabu (13/3) hari ini.
Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan penutupan sementara sejumlah rute pelayaran itu akan berlaku sampai kapan.
Sugeng menyebut pihaknya akan kembali membuka rute penyeberangan di NTT jika cuaca sudah membaik.
Ia pun berujar, penutupan sementara tersebut sesuai dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan maklumat dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang soal larangan berlayar akibat cuaca buruk.
Berdasarkan peringatan BMKG berkaitan dengan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah NTT, gelombang dengan ketinggian 4 meter terjadi di wilayah perairan itu.
Baca Juga: Imbas Cuaca Buruk, Antrean Kendaraan Panjang di Area Luar dan Dalam Pelabuhan Merak
BMKG sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan NTT hingga 14 Maret 2024.
Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu Bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetar.
Sebab itu, BMKG meminta masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau aktivitas menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Berpenumpang 36 Orang Tenggelam di Kupang
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara.