Update Ledakan Mercon di Bantul, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Jawa tengah dan diy | 12 Maret 2024, 22:10 WIBBANTUL, KOMPAS.TV - Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus ledakan mercon di Padukuhan Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul, DI Yogyakarta.
Jeffry mengatakan pihaknya masih mengutamakan keselamatan para korban. Diketahui, ada empat korban ledakan mercon di Bantul yang masih dirawat di rumah sakit.
“Belum (ada tersangka). Kami masih mengutamakan keselamatan (korban),” kata Jeffry, Selasa (12/3/2024).
Baca Juga: Ledakan Mercon Lukai 4 Orang di Bantul: Berencana Bikin Mercon Banting, Bahan Baku Dibeli Online
Saat ini, polisi masih melakukan identifikasi dan investigasi terhadap kasus ini. Ia menyebut tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka yang segera ditetapkan.
“Untuk menyatakan adanya unsur pidana, kami juga perlu adanya gelar perkara,” jelasnya.
Selain itu, para korban, yakni S alias Kemprung (35), FA (15), SI (36), dan AW (12), belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat.
Soal penyebab ledakan, polisi juga masih melakukan penyelidikan sehingga belum bisa menyimpulkan.
“Belum ada kesimpulan untuk penyebab ledakannya karena masih ada proses identifikasi dan lain-lain,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan mercon terjadi di rumah S yang terletak di Padukuhan Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (10/3/2024) petang.
Selain menyebabkan empat korban luka, ledakan mercon tersebut juga membuat kerusakan di beberapa bagian rumah S.
Baca Juga: Kronologi Belasan Rumah di Magelang Rusak Akibat Bubuk Mercon Meledak, Ada yang Ditangkap Polisi
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan plastik yang diduga bekas bungkus bahan mercon. Saat kejadian, korban tengah membuat mercon banting.
"Dari keterangan korban, obat mercon yang meledak tersebut terdiri dari satu paket pupuk lengkeng, booster, lirang dan bron ditambah batu kerikil," ungkap Jeffry, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Mereka membeli obat mercon sejak satu bulan lalu secara online dengan harga Rp100.000.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com