Kisah Pilu Mukarromah saat Lahiran: Kepala Bayinya Putus dan Tertinggal di Rahim, Awalnya Sungsang
Jawa timur | 12 Maret 2024, 12:05 WIBBANGKALAN, KOMPAS.TV - Mukarromah, seorang ibu di Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, Jawa Timur, mengalami peristiwa pilu karena kepala bayi yang dikandungnya putus dan tertinggal di dalam rahimnya saat hendak melahirkan.
Diketahui, kondisi bayi yang dikandung oleh Mukarromah tersebut sebelumnya memang dalam keadaan sungsang dan lemah.
Mukarromah pun menceritakan detik-detik ketika dirinya hendak melahirkan, namun kepala bayinya mengalami putus.
Baca Juga: Ibu Bayi Diduga Korban Malapraktik Persalinan Buka Suara Kronologi Kejadian
Berawal saat dirinya ingin meminta rujukan kepada bidan yang berada di dekat tempat tinggalnya agar bisa melahirkan dengan cara operasi di rumah sakit.
"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan (ke Puskesmas) karena kondisi bayi sungsang dan lemah,” kata Mukarromah, dikutip dari Tribunnews.com.
“Waktu sampai di puskesmas, saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan, saya minta rujukan.”
Alih-alih segera diberikan rujukan, kata Mukarromah, bidan di puskesmas tersebut malah membawa dirinya ke sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk persalinan.
Hanya, Mukarromah menyebut, bidan di puskesmas tersebut tidak segera memberikan penanganan kepadanya.
Mukarromah mengaku sampai harus menanyakan kembali mengenai surat rujukan yang dimintanya itu. Namun, kata dia, bidan tersebut justru menelepon dokter di Bangkalan terlebih dahulu untuk diperiksa.
"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu, saya mau (menghubungi via) WA," ucap Mukarromah menirukan ucapan sang bidan.
Baca Juga: Kronologi Penangkapan Pembeli dan Ibu yang Tega Jual Bayi Kandung di Sumut
Tak lama kemudian, datanglah bidan lain bernama Mega yang mengatakan bahwa Mukarromah telah mengalami bukaan empat. Karenanya, bidan Mega menyarankan Mukarromah melahirkan di puskesmas saja.
"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik. Setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi, terus saya enggak kuat," tuturnya.
Tak disangka, proses persalinan di puskesmas itu justru membuat kepala bayi yang dikandung Mukarromah putus dan tertinggal di dalam rahimnya.
"Waktu itu ditarik saya enggak tahu. Soal dipotong apa enggak, saya juga enggak tahu. Saya melihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong,” ujar Mukarromah.
Akibat peristiwa itu, Mukarromah menuturkan, dirinya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada, Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan untuk dilakukan operasi pengeluaran kepala bayi yang tertinggal di rahimnya.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribunnews.com