> >

Sekelurga yang Tewas di Penjaringan 2 Tahun Tak Kelihatan, saat Balik ke Apartemen Malah Bunuh Diri

Jabodetabek | 10 Maret 2024, 21:26 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). (Sumber: ANTARA/Mario Sofia Nasution)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkap bahwa satu keluarga yang tewas bunuh diri ternyata sudah dua tahun tidak kelihatan di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarat Utara.

Mereka baru kembali lagi ke apartemen yang sempat mereka tinggali itu pada Sabtu (9/3/2024). Saat kembali itulah, mereka malah melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai paling atas apartemen tersebut.

Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, pihaknya mengetahui hal tersebut setelah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

Baca Juga: Detik-detik Sekeluarga Bunuh Diri Terjun dari Apartemen Penjaringan, Ibu Kumpulkan HP sebelum Lompat

"Kami sudah ambil keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian perkara," kata Kompol Agus di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Agus menuturkan, dari keterangan saksi-saksi, para korban tewas karena bunuh diri itu terdiri atas suami EA (50), istri AEL (52) dan dua anaknya, yaitu JWA (13) serta JL (15).

“Mereka sudah lama tidak menempati tempat tinggal mereka di apartemen ini sejak dua tahun lalu,” tutur Agus. 

"Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," imbuhnya.

Agus menambahkan, kesimpulan sementara motif dari keempat orang yang merupakan sekeluarga itu adalah murni karena bunuh diri.

"Tangan keempatnya terikat saat melakukan aksi bunuh diri. Mereka jatuh bersamaan," ucap Agus.

Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan, Ayah Cium Kening Anak-Istri sebelum Lompat

Selain meminta keterangan sejumlah saksi, kata Agus, penyidik kepolisian juga memeriksa telepon selulaer atau ponsel milik korban untuk mengetahui penyebab mereka melakukan bunuh diri.

"Kami juga akan koordinasi dengan keluarga dan kembangkan dari ponsel mereka untuk mencari penyebab aksi tersebut,"  ujar dia.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU