> >

Detik-detik Sekeluarga Bunuh Diri Terjun dari Apartemen Penjaringan, Ibu Kumpulkan HP sebelum Lompat

Jabodetabek | 10 Maret 2024, 17:10 WIB
Kolase foto CCTV detik-detik empat orang dalam satu keluarga yang tewas melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). (Sumber: Istimewa via Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satu keluarga di Jakarta Utara bunuh diri dengan cara melompat bersama-sama dari sebuah apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3/2024) sekira pukul 16.15 WIB.

Diketahui, satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).

Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan detik-detik keempat orang tersebut tewas bunuh diri usai melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan, Penjaringan, tersebut.

Baca Juga: Rekaman CCTV Gerak-Gerik Satu Keluarga Sebelum Ditemukan Tewas di Area Parkir Apartemen di Jakut

Kompol Agus menuturkan, empat orang yang merupakan satu keluarga itu awalnya datang ke apartemen menggunakan mobil sekitar pukul 16.02 WIB.

Sesampainya di lokasi, mereka turun dari mobil di sebuah parkiran lalu naik lift menuju lantai 21 seperti terekam dalam CCTV apartemen.

Pada pukul 16.05 WIB, berdasarkan rekaman CCTV, mereka terpantau keluar dari lift di tangga 21 kemudian menaiki tangga darurat menuju rooftop apartemen.

“Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kapolsek Metro Penjaringan dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV pada Minggu (10/3/2024).

Kompol Agus menjelaskan, sebelum mereka lompat dari gedung apartemen, di dalam lift, sang ayah yakni EA sempat mencium kening istrinya AEL dan dua anaknya JL dan JWA.

Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan, Ayah Cium Kening Anak-Istri sebelum Lompat

Setelah itu, giliran sang ibu yaitu AEL terlihat mengumpulkan handphone atau ponsel suaminya dan kedua anaknya tersebut.

"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat. 

Rinciannya, sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu mengikat tangannya dengan tangan anaknya yang laki-laki.

Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.

Baca Juga: Sekeluarga Bunuh Diri dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Saling Mengikat Tangan saat Lompat

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," ujar Agus.

"Kemudian hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah,” katanya.

Agus pun memastikan keempat orang tersebut tewas di tempat usai mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri lompat dari apartemen.

Usai kejadian, polisi pun melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.

Baca Juga: Pria yang Ditemukan Tewas di Flyover Ragunan Diduga Bunuh Diri, Polisi Temukan Motor Korban

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU