> >

Harga Melonjak, Warga Antre Beras Murah hingga Pingsan

Jawa barat | 19 Februari 2024, 17:20 WIB
Seorang pedagang beras di pusat penjualan beras di Pasar Baru Kudus, Jawa Tengah, menata beras yang baru saja dibeli, Senin (19/2/2023). (Sumber: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara)

"Tensi pertama darah tinggi, 180, setelah diberi oksigen turun jadi 150," kata petugas puskesmas bernama Dadi.

Harga beras sendiri tercatat melonjak di berbagai daerah belakangan ini. Di Pasar Rawasari, Jakarta Pusat, pedagang mengeluhkan harga beras pandan wangi yang naik menjadi Rp18.000 per kilogram.

Seorang pedagang pasar, Sri, mengaku kesulitan mendapatkan beras Bulog. Ia mengaku sudah mengajukan permintaan stok beras sejak Oktober 2023, tetapi permintaaannya selalu ditolak.

"Saya enggak ngerti, harus ini-itu. Saya diminta (mengajukan) pakai empat materai, tapi tetap enggak bisa," kata Sri, dikutip Kompas.com.

Sementara pedagang lain bernama Susi mengeluhkan mahalnya harga beras berkualitas buruk. Menurutnya, dulu ia bisa mendapatkan tiga karung beras dengan harga sekarang, tetapi kini hanya mendapat satu setengah karung.

"Semuanya ganti harga. Terus, berasnya coklat enggak bening. Mungkin dioplos, enggak tahu dari sananya bagaimana," kata Susi.

Menteri Perdangangan RI Zulkifli Hasan meninjau kondisi Pasar Rawasari, Senin (19/2). Ketua umum PAN itu menyebut beras mahal karena el nino.

Zulhas pun berjanji akan segera membawa keluhan para pedaganga ke dalam rapat. Menurutnya, hal yang dapat dilakukan adalah mengatur supaya suplai beras tidak datang terlambat.

"Panennya mundur karena el nino. Suplai (beras) kurang, harga naik," kata Zulhas di Pasar Rawasari, Senin.

Baca Juga: Jokowi Banggakan Program Bantuan Beras: Negara Lain Nggak Ada

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribun Jabar, Kompas.com


TERBARU