Kapolres Bogor Minta Maaf Anak Buahnya Salah Tangkap Penjual Kripik: Saya yang Bertanggung Jawab
Jabodetabek | 12 Februari 2024, 22:25 WIBBOGOR, KOMPAS.TV - Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro meminta maaf kepada masyarakat karena anak buahnya yang salah tangkap terhadap pasangan suami istri atau pasutri di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor atas kejadian itu, saya yang bertanggung jawab atas semuanya," kata Rio di Cibinong, Bogor, Senin (12/2/2024).
Rio mengaku sudah mencopot sebanyak 9 anggota Reserse Kriminal Polres Bogor itu sejak Jumat (9/2/2024) atau dua hari setelah kejadian salah tangkap.
Baca Juga: Nasib Para Polisi yang Salah Tangkap Penjual Kripik di Bogor, Kapolres: Sudah Dipecat
"Sudah dicopot anggotanya. Anggota reskrim dan semua sudah dibebastugaskan sejak Jumat, 9 Februari," ucap Rio.
Sepasang suami istri bernama Subur (45) dan Titin (43) menjadi korban salah tangkap di Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (7/2). Peristiwa yang terekam kamera pengintai atau CCTV itu pun ramai beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial Instagram menayangkan, mulanya sebuah mobil berwarna putih berhenti di sebuah SPBU, kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kemudian, para penumpang yang berada di mobil putih itu bergegas turun menghampiri pengemudi mobil yang tengah antre untuk isi bensin.
Korban salah tangkap Subur dan Titin itu rupanya saat ditangkap polisi hendak berjualan ke pasar.
Baca Juga: Jelang Pemungutan Suara, Polisi Patroli ke TPS Terpencil di Hutan Taman Nasional Meru Betiri
Subur mengatakan, sekelompok polisi yang mengepungnya itu membawa senjata. Saat mengantre BBM, mobilnya dihampiri oleh sekelompok pria bersenjata.
Pasutri yang merupakan penjual keripik ini ditangkap karena dianggap terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau perampokan. Keduanya bahkan sempat diikat di dalam mobil penyidik.
Namun, setelah diperiksa, penyidik memastikan bahwa pasutri tersebut tidak terlibat kasus tindak pidana perampokan yang sedang dikembangkan.
Subur dan istrinya akhirnya kemudian dibebaskan karena tidak terbukti terlibat tindak pidana perampokan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menerangkan bahwa tindakan salah tangkap ini merupakan rangkaian proses pengungkapan kasus tindak pidana pencurian dan pemberatan alias perampokan.
Baca Juga: Kronologi Penjual Keripik Jadi Korban Salah Tangkap Polisi di Bogor, Disergap saat Isi Bensin
Pasalnya, dalam operasi pengungkapan itu, tim Resmob Satreskrim telah berhasil mengungkap tujuh pelaku perampokan. Ada tujuh orang tersangka yang berhasil diidentifikasi. Adapun tujuh orang tersangka tersebut berinisial MM (50), MT (31), SS (46), D (50), K (44), AD (41), dan FF (37).
Teguh menerangkan, dari tujuh tersangka tersebut, empat orang di antaranya sudah tertangkap dengan inisial FF (37), K (44), D (50) dan MM (50).
Polisi kemudian hendak melakukan pengembangan penyelidikan untuk menangkap tersangka SS di daerah Pasir Angin, Cileungsi pada Rabu (7/2/2024), namun rupanya salah tangkap.
"Para pelaku (yang sudah ditangkap) memberikan informasi penting terkait rekannya (SS) yang terlibat dalam kejahatan itu," kata Teguh.
Baca Juga: Polisi Salah Tangkap Penjual Keripik di Bogor, IPW Nilai Ada Kesalahan Prosedur
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV