Ajakan Ngopi Cuma Modus, Argiyan Ternyata Sudah Rencanakan Ingin Perkosa Pacar hingga Berujung Tewas
Jabodetabek | 23 Januari 2024, 10:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi membeberkan bahwa Argiyan Arbirama sudah merencanakan ingin memerkosa pacarnya berinisial KRA (20), yang merupakan mahasiswi di Depok, Jawa Barat.
Untuk mengelabui sang kekasih, pelaku Argiyan kemudian menggunakan modus dengan mengajak korban untuk ngopi.
"Pelaku sudah niat ingin melakukan hubungan badan dengan korban, dan sudah merencanakannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Kejahatan Argiyan Arbirama: Bunuh Pacarnya Mahasiswi, Perkosa 2 Perempuan Lain hingga Hamil 9 Bulan
Selanjutnya, kata Kombes Wira, Argiyan menghubungi korban KRA melalui chat aplikasi Line. Dalam percakapannnya di chat, pelaku Argiyan mengajak korban ngopi.
"Tanggal 18 Januari, sekitar pukul 13.00 pelaku menghubungi melalui chat kepada korban dengan aplikasi Line dan mengajak untuk ngopi bareng," kata Kombes Wira.
Awalnya, Wira menuturkan, korban KRA menolak untuk datang ke rumah kontrakan Argiyan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Namun, Argiyan terus memaksa hingga akhirnya korban KRA bersedia menjemputnya.
"Saat tiba, korban diminta masuk ke dalam rumah kontrakan pelaku,” ujar Wira.
Korban KRA kemudian hendak meminjam toilet atau kamar mandi di kontrakan yang ditempati Argiyan. Saat itulah, Argiyan langsung menarik tangan korban untuk diajak ke kamar. Korban pun berontak dan berteriak.
Baca Juga: Pembunuh Mahasiswi di Depok Juga Punya 2 Kasus Pemerkosaan Lain, Polisi Sebut Masih Berproses
"Karena korban memberontak dan teriak, maka pelaku langsung mencekik korban sampai lemas," tutur Wira.
Usai memerkosa korban KRA, pelaku Argiyan sempat mengambil barang-barang milik korban lalu meninggalkan korban di rumah kontrakannya.
Baca Juga: Polisi Sebut Temukan Banyak Video Porno di HP Pembunuh Mahasiswi di Depok
Sementara pelaku Argiyan melarikan diri ke rumah neneknya yang berada di Pekalongan, Jawa Tengah. Di tengah perjalanan, pelaku Argiyan sempat menghubungi ibu kandungnya.
"Pelaku sempat memberitahukan kepada ibu kandungnya bahwa di rumah ada perempuan yang diikat," ujar dia.
"Lalu ibu pelaku masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah meninggal dunia.”
Adapun korban KRA dan pelaku Argiyan diketahui menjalin hubungan. Mereka telah saling mengenal sejak empat bulan lalu.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV