Kronologi 4 Pemuda Tewas usai Tenggak Miras Oplosan, Ada Campuran Alkohol 70 Persen dan Antiseptik
Jawa tengah dan diy | 9 Januari 2024, 10:00 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Sebanyak empat pemuda tewas setelah menenggak minuman keras atau miras oplosan di wilayah Darat Tempel, Dadapsari, Semarang Utara, Jawa Tengah.
Dari empat orang yang tewas tersebut, dua orang di antaranya merupakan pasangan suami istri atau pasutri. Polisi pun saat ini tengah menangani kasus tersebut.
"Kita Polrestabes Semarang sedang menangani kasus miras oplosan yang menyebabkan meninggalnya empat warga Kota Semarang,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Semarang pada Senin (8/1/2023).
Baca Juga: Usai Manggung, 3 Personel Band Tewas dan Vokalisnya Kritis gegara Tenggak Miras Racikan Bartender
Kombes Irwan membeberkan, identitas empat pemuda yang tewas akibat menenggak miras oplosan tersebut antara lain bernama Arya (22), warga Kampung Manis, Dadapsari. Kemudian, Andika alias Kimpul (21), warga Kampung Perbalan Kelurahan, Purwosari, Semarang Utara; Depi (21), warga Kaligawe Genuk; dan Hendi alias Pendeng (22) warga Bulu, Semarang Selatan.
Irwan mengungkapkan, peristiwa tewasnya para korban itu berawal saat sekelompok pemuda berjumlah 10 orang berkumpul sembari menenggak minuman keras oplosan pada Kamis (5/1/2024) sejak pukul 16.30 WIB. Mereka membeli cairan oplosan secara online.
“Peristiwa terjadi pada Kamis lalu, di mana Saudara Andika dan kawan-kawan berkumpul. Kemudian memesan cairan melalui online, kemudian dicampur dengan beberapa bahan itu yang mereka minum," ujarnya.
Setelah menenggak miras oplosan bersama, dari Jumat hingga Minggu, satu per satu empat pemuda itu mulai tumbang hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Pedagang Semangka di Kramat Jati Dibunuh, Korban Disiram Air Keras dan Dibacok saat Layani Pembeli
"Nah, setelah hari Kamis, hari itu juga, malamnya, salah satu merasa tidak enak badan, besoknya Jumat ada yang meninggal satu. Hari Sabtu meninggal dua, hari Minggu meninggal satu, jadi empat orang," ujar Irwan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com