> >

Pengorbanan Sutarini Ingin Cerai dari James sejak Lama, Bertahan demi Anak Malah Berakhir Dimutilasi

Jawa timur | 4 Januari 2024, 19:31 WIB
Ni Made Sutarini (55), ibu di Malang dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya sendiri di dalam rumah. (Sumber: Tribun-Bali)

MALANG, KOMPAS.TV - Ni Made Sutarini, perempuan yang menjadi korban mutilasi di rumahnya di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, ternyata berkeinginan cerai sejak lama dari suaminya, James Loodewyk Tomatala.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Kanit 4 Pidsus Satreskrim Polresta Malang Kota, Ipda Aji Lukman Syah.

Aji menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian yang meminta keterangan dari sejumlah pihak, kehidupan korban Made Sutarini dan suaminya James sudah tidak harmonis.

Baca Juga: Pengakuan James Bunuh dan Mutilasi Istrinya Made Sutarini: Merasa Jengkel, seperti Dirasuki Setan

Sebab, kata Aji, tersangka James sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Made Sutarini.

"Si istri ini kenapa meninggalkan rumah, dari keterangan anaknya sudah tidak kuat dengan perlakuan-perlakuan selama hidup bersama si tersangka," kata Aji dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (3/1/2023).

Karena merasa tertekan, korban Made Sutarini akhirnya pergi meninggalkan rumah. Terlebih di rumah mereka, sudah tidak ada lagi anak-anak mereka lantaran sudah bekerja di luar negeri dan di luar kota.

Menurut catatan kepolisian, korban Made Sutarini pergi meninggalkan rumah sejak 5 Juli 2023 atau 5 bulan lebih 25 hari.

"Kenapa dia sampai meninggalkan rumah, karena anak-anaknya sudah bekerja semua, sehingga dia di situ hanya berdua sama suaminya,” ujar Aji.

Baca Juga: Kisah Cinta Pasutri James dan Made Sutarini yang Berakhir Mutilasi, Awalnya Bertemu di Rumah Sakit

“Sehingga akhirnya (korban) juga ikut pergi, anaknya kerja di Bali, sehingga dia memutuskan untuk tidak tinggal di rumah pelaku.”

Selain itu, Aji mengungkapkan bahwa korban sebetulnya juga sudah lama ingin cerai dengan suaminya sejak dulu. Namun, keinginan itu selalu ditahan oleh korban, mengingat saat itu anak-anaknya masih kecil. 

"Iya ini memang sudah menyatakan ingin pisah sejak dulu, tapi mengingat anak-anaknya masih kecil semuanya, akhirnya dia masih mempertahankan daripada pernikahan ini," ucap Aji.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, James membunuh dan memutilasi istrinya karena merasa jengkel lantaran istrinya meninggalkan rumah cukup lama.

“Pengakuan tersangka (James), dia memotong korban karena merasa jengkel. Pengakuan tersangka waktu itu seperti dirasuki setan,” kata Danang dikutip dari Kompas.id pada Rabu (3/1/2023).

Baca Juga: Detik-Detik Tetangga Ketakutan saat James Tunjukkan Istrinya yang Sudah Dimutilasi, Langsung Kabur

Danang menambahkan, dari hasil penyelidikan polisi, diduga James sudah merencanakan untuk memutilasi istrinya. 

Sebab, pelaku telah menyiapkan beberapa kantong plastik ukuran besar yang baru saja dibeli. Barang itu diduga akan dipakai untuk menghilangkan jasad korban.

"Tersangka memutilasi jasad istrinya memakai pisau besar (parang) dan pisau kecil menjadi 10 bagian," ujar Kompol Danang.

Atas perbuatannya, tersangka James dijerat Pasal 351 Ayat 3 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), subsider Pasal 338 KUHP, subsider Pasal 340 KUHP, subsider Pasal 44 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

Baca Juga: Fakta Sadis James Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian, Potongan Tubuh Ditaruh di Ember Halaman Rumah

 

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU