Kisah Cinta Pasutri James dan Made Sutarini yang Berakhir Mutilasi, Awalnya Bertemu di Rumah Sakit
Jawa timur | 3 Januari 2024, 18:40 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Seorang suami bernama James Lodewyk Tomatala tega membunuh istrinya, Ni Made Sutarini, di rumahnya di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (30/12/2023).
Kematian perempuan berusia 55 tahun itu dengan cara yang tragis tentunya membuat keluarga besarnya di Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung, Bali, sangat kehilangan. Terlebih, setelah dibunuh, jenazah Made Sutarini kemudian dimutilasi oleh James menjadi 10 bagian.
Sepupu korban Made Sutarini, Wayan Surata, mengungkapkan perjalanan kisah cinta korban dengan pelaku James yang merupakan suaminya.
Baca Juga: Detik-Detik Tetangga Ketakutan saat James Tunjukkan Istrinya yang Sudah Dimutilasi, Langsung Kabur
Menurut Wayan, korban Made Sutarini dan pelaku James telah menikah dan membangun rumah tangga lebih dari 30 tahun.
Sebelum menikah, kata Wayan, Made Sutarini merupakan seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara, James merupakan pegawai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, yang saat ini telah pensiun.
Mereka kemudian bertemu di rumah sakit tempat Made Sutarini bekerja. Waktu itu, James adalah pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit itu. Made Sutarini salah satu perawat yang merawat James.
Dari pertemuan itu, kemudian timbul benih-benih asmara antara keduanya. Mereka pun kemudian menjalin kasih hingga akhirnya menikah.
Baca Juga: Fakta Sadis James Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian, Potongan Tubuh Ditaruh di Ember Halaman Rumah
"Keduanya lalu kecantol, berjodoh. Seperti itu pertemuan mereka," kata Wayan Surata dikutip dari Tribun-Bali.com, Rabu (3/1/2023).
Setelah menikah, kata Wayan, Sutarini berhenti bekerja menjadi perawat karena ingin fokus mengurus keluarganya. Sementara, James tetap bekerja di salah satu perusahan BUMN.
Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak. Anak pertama adalah perempuan dan baru sekitar sebulan bekerja di Singapura.
Sementara, anak kedua adalah laki-laki dan bekerja sebagai teknisi di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Badung.
"Kedua anaknya sering pulang ke sini. Kalau anak laki-lakinya, setiap minggu ke Klungkung," ucap Wayan Surata.
Baca Juga: Motif Suami Mutilasi Istri di Malang, Polisi: Masalah Rumah Tangga, Korban Sudah Lama Tidak Pulang
Sementara adik kandung korban, Komang Suardana, mengatakan, di mata keluarga, korban Made Sutarini merupakan sosok yang sangat baik dan penyabar.
Hal tersebut dibuktikan dengan Sutarini yang tidak pernah melaporkan suaminya ke kantor polisi walaupun sering mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT dari suaminya James.
"Kakak saya sering mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia tidak melapor ke polisi karena memikirkan anak-anaknya," ujar Komang di kediamannya Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung.
Namun akhirnya pernikahan mereka berujung tragis. James membunuh Made Sutarini dengan kejam pada Sabtu (30/12/2023). Jenazah Sutarini baru ditemukan pada Senin 31 Desember 2023 dalam kondisi telah termutilasi.
Baca Juga: Polisi Menduga James Sudah Rencanakan Mutilasi Sang Istri, Ada Kantong Kresek Ukuran Besar
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribun-Bali