Gempa M 5 Guncang Laut Banda Maluku Pagi Ini, BMKG: Dipicu Slab Lempeng Banda
Papua maluku | 2 Januari 2024, 09:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengungkap penyebab gemba bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,0 mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku, Selasa (2/1/2024) pagi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa tersebut dipicu aktivitas deformasi batuan dalam slab lempeng Banda.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab lempeng Banda," kata Daryono dalam keterangannya, Selasa.
Lebih lanjut ia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Sebagai informasi, gempa M 5 yang mengguncan Wilayah Laut Banda terjadi pukul 11.49 WIB.
BMKG mencatat gempa tersebut berpusat pada koordinat 7,03 Lintang Selatan (LS) dan 129,99 Bujur Timur (BT).
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 179 km arah barat laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 152 km.
Meski demikian, Daryono menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Sumedang Malam Ini, BMKG Imbau Masyarakat Ikuti Petunjuk Keselamatan
Di sisi lain, gempa bumi ini dirasakan di daerah Amahai, Maluku Tengah, Dawelor Dawera dan Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya, dengan skala intensitas II-III MMI.
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Skala II-III artinya getaran yang dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu.
Daryono mengatakan, hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Ia mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Baca Juga: BNPB Pastikan Pasien Korban Gempa Bisa Tempati Ruangan RSUD Sumedang
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Antara.