Update Gempa Sumedang, BMKG Sebut Dipicu Sesar yang Belum Terpetakan: Kedalamannya Sangat Dangkal
Jawa barat | 1 Januari 2024, 08:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) malam dipicu oleh sesar aktif yang masih belum terpetakan.
Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, Senin (1/1/2024) dini hari tadi.
"Jadi gempa ini terletak persis di kota Sumedang sesuai dengan lokasi kerusakan yang terjadi, sehingga gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan,” jelas Daryono, dikutip Antara.
Menurut dia, pihaknya memberi perhatian serius pada gempa bumi tersebut, untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Baca Juga: Gempa Sumedang, BMKG Sebut Getaran Terasa hingga Kota Bandung
Ia kemudian mencontohkan gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada 2022 lalu sebagai bencana yang sesar gempanya belum terpetakan sebelumnya.
"Karena sesar-sesar yang ada itu jauh dari pusat kota Sumedang, sehingga ini perlu mendapatkan perhatian kita untuk aktivitas sesar ini untuk antisipasi kedepannya untuk perencanaan pembangunan ke depan di Sumedang," bebernya.
Gempa bumi dangkal yang terjadi di Sumedang tersebut, lanjut Daryono, cukup berbahaya apabila titik pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk dengan kekuatan berskala besar dan tidak tahan gempa.
"Karena kedalamannya yang sangat dangkal, terjadi persoalan karena banyaknya sekali rumah-rumah yang dibangun tidak tahan gempa," ungkap dia.
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat setempat memperhatikan aspek ketahanan terhadap gempa apabila mendirikan bangunan.
"Ke depan wilayah Sumedang perlu membangun rumah tahan gempa dan memiliki rujukan yang sesuai apabila terjadi gempa besar, sehingga rumah tahan gempa jadi solusi aman saat terjadi gempa," jelas Daryono.
Baca Juga: 11 Kali Letusan dan 1 Gempa Tremor Harmonik, Gunung Semeru Erupsi Disertai Awan Panas!
Masyarakat, lanjut dia, juga diimbau untuk mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," ujar Daryono.
Adapun BMKG mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjelang tahun baru 2024.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara, Kompas TV