4 Fakta Kasus Ajudan Bupati Kutai Barat Aniaya Sopir Truk CPO, Kini Berakhir Damai
Kalimantan | 22 Desember 2023, 09:33 WIBHal itu kemudian menyulut emosi ajudan Yapan dan kemudian terjadilah penganiayaan sebagaimana terekam dalam video.
"Ajudan saya terselut emosi sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
2. Yapan Meminta Maaf
Yapan kemudian menyampaikan permintaan maaf terhadap sopir dan keluarganya serta masyarakat. Ia mengakui, penganiayaan itu semestinya tidak perlu terjadi.
"Saya atas nama peribadi dan keluarga serta pemerintah dan ajudan saya minta maaf kepada korban serta keluarganya. Bahwasanya hal itu bisa terjadi," ujarnya.
Yapan mengklaim peristiwa itu terjadi secara spontan lantaran ajudannya yang tersulut emosi lantaran tindakan sopir truk dinilai membahayakan.
"Mungkin orang menilai itu salah. Tapi kejadian itu terjadi spontan. Sebab benar-benar berbahaya. Dan sekali lagi saya mohon maaf," ujarnya.
Baca Juga: Stasiun Gambir Terpantau Mulai Dipadati Ribuan Pemudik Jelang Puncak Libur Nataru 2024
3. Berakhir Damai
Yapan mengungkapkan setelah peristiwa itu terjadi, ajudannya yang diketahui bernama Daniel dan sopir truk bernama Andri Rahman sudah bertemu.
Keduanya sepakat berdamai yang dituangkan dalam surat pernyataan pada Kamis (21/12/2023).
Permohonan maaf tersebut justru datang dari pihak korban yang telah berkomunikasi dengan bupati dan minta agar kasus ini tidak melebar.
"Semalam sudah komunikasi dengan koordinator CPO juga, mereka minta berdamailah dan nggak usah ke mana-mana. Kalau kami menunggu saja kalian ada kesadaran begitu ya siap saja dan kami jelas mau aja," jelas Bupati Kubar FX Yapan dalam konferensi persnya, Kamis.
Baca Juga: Stadion Gelora Bj Habibie Direnovasi, Markas PSM Makassar Pindah ke Stadion Batakan
Meski begitu, Yapan menilai aksi yang dilakukan korban tetap tidak dibenarkan.Ia menyebut saat itu korban Andri dan rekan-rekannya konvoi di jalan sembari membawa truk CPO. Hal ini tentu bisa membahayakan pengendara lain. B
“Tidak ada etikanya mereka ini konvoi, ini mobil Bupati apalagi masyarakat, jadi memang ngeri mereka ini kalau tidak ada SOP. Kalau begini pasti akan ada korban,” jelasnya.
4. Akan Biayai Pengobatan Korban
Yapan mengatakan pihaknya akan bersedia membiayai pengobatan korban. Yapan bahkan meminta korban untuk dibawa kembali ke rumah sakit untuk melakukan rontgen.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV