Analisis Ahli Psikologi Forensik soal Tulisan Puas Bunda di TKP 4 Anak Tewas di Jagakarsa
Jabodetabek | 8 Desember 2023, 13:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menganalisis tulisan berbunyi “Puas Bunda Tx For All” yang ditemukan di lokasi tewasnya empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (6/12/2023) lalu.
Tulisan tersebut ditemukan di lantai keramik di rumah kontrakan yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya 4 anak tewas.
Tulisan berwarna merah tersebut diduga ditulis menggunakan darah terduga pelaku yang tak lain adalah ayah dari empat anak tersebut, Panca Darmansyah.
Baca Juga: Hasil Olah TKP 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Tulisan 'Puas Bunda, Thanks for All'
Reza mengatakan tulisan tersebut dapat mengindikasikan adanya kepuasan emosional dari Panca yang telah berhasil menghabisi nyawa empat anak kandungnya.
“Dari tulisan yang asumsikan dibuat oleh terduga pelaku, yaitu ‘Puas Bunda’ dan seterusnya, yang mengindikasikan adanya, katakanlah, kepuasan secara emosional, luapan emosional yang berhasil ia lakukan dengan cara menghabisi 4 orang anak tersebut,” jelas Reza dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (8/12/2023).
Menurutnya, pembunuhan 4 anak di Jagakarsa tersebut bukanlah pembunuhan biasa, melainkan pembunuhan berencana.
Ditinjau dari psikologi forensik, kata Reza, kasus ini sudah memenuhi unsur pembunuhan berencana, yakni target, insentif, sumber daya, dan risiko.
Target dalam hal ini adalah empat anak yang ditemukan tewas, yakni VA (6), S (4), A (3), dan AS (1).
Kedua, soal insentif atau sesuatu yang hendak dicapai pelaku dengan melakukan pembunuhan, Reza menjelaskan hal ini berkaitan dengan tulisan “Puas Bunda Tx For All”.
Menurutnya, tulisan itu menunjukkan pelaku merasa puas setelah menghabisi nyawa anak-anaknya.
Baca Juga: RS Polri: 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu yang Sama
Kemudian, sumber daya atau instrumen yang digunakan pelaku untuk melakukan pembunuhan.
“Perkiraan (instrumen) ada, karena kemungkinan kecil ada empat orang anak meninggal serempak di lokasi yang sama di waktu yang sama, kecuali ada rekayasa tertentu,” jelasnya.
Keempat, berkaitan dengan hal yang dilakukan pelaku untuk menghindari risiko. Dalam hal ini, kata Reza, dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan Panca merupakan upaya untuk lari dari jerat hukum.
“Sah sudah andaikan empat unsur tadi terbukti ada di kepala pelaku, maka ini merupakan pembunuhan berencana,” tegasnya.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan empat jasad anak yang terkunci di dalam kamar di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sore.
Baca Juga: Telusuri Penyebab Kematian 4 Anak di Jagakarsa, RS Polri Curigai Lebam di Mulut dan Hidung Korban
Panca, ayah korban yang diduga menjadi terduga pelaku, ditemukan terkapar di kamar mandi dan diduga melakukan percobaan bunuh diri.
Panca yang semula dirawat di Rumah Sakit Umum Aulia Jagakarsa, kini telah dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati.
Sementara, istri Panca, D, yang mengalami luka di kepala diduga akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan sang suami, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV