> >

Kesaksian Warga saat Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Terdengar Suara Dentuman Keras

Jawa timur | 16 November 2023, 19:14 WIB
Pesawat TNI AU jatuh di daerah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mendengar suara dentuman sangat keras saat peristiwa jatuhnya pesawat TNI AU di wilayahnya, Kamis (16/11/2023).

Suara dentuman itu diduga berasal dari pesawat milik TNI AU yang jatuh ke lahan warga Keduwung tersebut.

Camat Puspo, Eddy Santoso membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, dari informasi yang didapatkan dari Kepala Desa Keduwung, Rupani pesawat jatuh di area perkebunan kentang warga. 

"Tadi saya dikabari Pak Kades, kejadiannya sekitar pukul 11.30 WIB," kata Eddy, Kamis, dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Menurut penjelasannya, lokasi jatuhnya pesawat TNI AU cukup susah untuk dilalui jalur kendaraan roda empat, karena berada di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. 

Sementara itu mengutip dari Harian Kompas, Eddy Santoso menyebut, pesawat dalam kondisi hancur dengan potongan-potongan badan pesawat tersebar di lahan pertanian warga.

Ia mengatakan saat peristiwa pesawat jatuh tersebut tidak ada warga yang berada di area pertanian tersebut.

“Saat peristiwa terjadi tidak ada orang di lahan itu," ujarnya.

Baca Juga: Kadispen AU Pastikan Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Layak Terbang: Masih Baru, 9 Tahun

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, dua pesawat TNI AU pesawat latih tempur TNI AU jenis EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan dan jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang.

Kedua pesawat tersebut jatuh bernomor ekor (tail number) TT-3103 dan TT-311. Adapun dua pesawat itu masing-masing berisi dua personel TNI.

Kadispen TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati menyebut sebelum ditemukan jatuh, dua pesawat tersebut sempat hilang kontak saat melaksanakan latihan formasi dengan rute penerbangan di Lanud Abdulrachman Saleh dengan lokal area.

"Kedua pesawat tersebut take off pada 10.51 WIB dan mengalami lost contact pada 11.18 WIB. Jadi (hilang kontak) sekitar hampir 20 kemudian," kata Agung, Kamis (16/11).

3 Jenazah Berhasil Dievakuasi

Sementara itu dalam konferensi pers, Kamis petang, Kadispen TTNI AU Marsma R Agung Sasongkojati menyebut pihaknya sudah berhasil mengevakuasi tiga jenazah awak pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan tersebut.

Ketiga jenazah yang berhasil di evakuasi adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan yang terbang menggunakan pesawat dengan nomor ekor TT-3103, serta Kolonel Adm Widiono  yang terbang dengan pesawat bernomor ekor TT-3111.

Menurut penjelasannya, saat ini, jenazah yang berhasil dievakuasi akan dibawa ke Lanud Abdurrahman Saleh Malang.

Sementara satu awak lagi, yakni Letkol Pnb Sandhra Gunawan masih dalam pencarian.

“Letkol Pnb Sandhra Gunawan belum ditemukan,” kata Agung Sasongkojati dalam konferensi pers, Kamis sore.

Baca Juga: Dua Pesawat TNI Jatuh di Lereng Gunung Bromo Pasuruan saat Latihan Formasi, Sempat Hilang Kontak

 


 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Laman Pemerintah Kabupaten Pasuruan/Harian Kompas


TERBARU