> >

Mengaku Kaget Rumahnya Jadi Pabrik Narkoba Keripik Pisang, Pemilik Kontrakan: Saya Kira Cuma Tidur

Jawa tengah dan diy | 4 November 2023, 09:53 WIB
Rumah produksi narkoba berkedok cairan Happy Water dan keripik pisang di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (3/11/2023). (Sumber: ANTARA/Hery Sidik)

Meski melihat keseharian R seperti pengangguran, Wahyuni mengaku tidak menaruh curiga, sebab R tidak memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan.

"Saya juga tahu penggerebekan itu dari warga sini.”

“Semalam ada yang bilang ke saya, kalau orang yang ngontrak di tempat saya di datangi preman banyak. Ternyata itu pak polisi," ujarnya, dikutip Kompas.com.

Sebelumnya, pihak Bareskrim Polri menggerebek dan mengusut narkoba keripik pisang yang diproduksi sebuah pabrik rumahan di Kecamatan Banguntapan, pada Kamis (2/11/2023) malam.

Penggerebekan terebut melibatkan personel gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda DIY.

Menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Wahyu Widada dalam konferensi pers di lokasi, narkoba itu diprodukis di sebuah rumah kontrakan.

Harga keripik pisang narkoba tersebut, kata dia, berbeda-beda, tergantung pada berat dan ukuran kemasan, antara Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta.

Keripik pisang narkoba terebut dikemas mulai dari ukuran 50 gram, 75 gram, 100 gram hingga 500 gram.

Baca Juga: Polri Bongkar Penjualan Keripik Pisang Narkoba di Yogyakarta, Berawal Curiga Harganya Mahal

Selain keripik pisang narkoba, lanjut Wahyu, pabrik rumahan tersebut juga menjual Happy Water yang mengandung narkoba dengan harga Rp1,2 juta.

Pelaku menggunakan media sosial untuk memasarkan keripik pisang dan cairan Happy Water mengandung narkoba tersebut.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU