> >

Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar, BPPTKG Terbitkan Imbauan

Jawa tengah dan diy | 28 Oktober 2023, 08:19 WIB
Lava mengalir dari kawah Gunung Merapi dilihat dari Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat pagi, 11 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/Slamet Riyadi)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah kembali meluncurkan guguran lava pijar pada Jumat (27/10/2023) sejauh 1,5 kilometer dari puncak.

Aktivitas gunung tersebut disampaikan oleh pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Triyono mengatakan guguran lava itu terekam melalui periode pengamatan yang berlangsung pada pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB pada 27 Oktober 2023.

"Teramati tiga kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter," katanya, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Kekeringan Melanda, Warga Lereng Merapi Antre Air Bersih dari Sumur Dalam

Ia menambahkan, berdasarkan pengamatan kegempaan tercatat 113 kali gempa guguran dengan amplitudo berkisar antara 3 sampai 25 milimeter dan lama gempa 33,52 sampai 117,88 detik.

Pihaknya juga mencatat ada 365 kali gempa hibrid atau fase banyak dengan amplitudo 3 sampai 24 milimeter, S-P 0,4 sampai 0,8 detik dan lama gempa 4,92 sampai 11,92 detik.

Selain itu, terjadi tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 10 milimeter , S-P tidak teramati, dan lama gempa 54,12 sampai 93,16 detik.

Saat ini, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer.

Kemudian, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Lalu, Sungai Woro di sektor tenggara sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.

Baca Juga: Detik-Detik Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 1.500 Meter

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung api tersebut," kata Triyono dikutip Antara.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU