Antisipasi Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Slamet di Tegal Tutup Sementara
Jawa tengah dan diy | 13 September 2023, 21:26 WIBTEGAL, KOMPAS.TV - Jalur pendakian Gunung Slamet di Tegal, Jawa Tengah ditutup sementara untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.
Penutupan jalur pendakian Gunung Slamet di Tegal ini dilakukan sejak Senin (11/9/2023) hingga waktu yang belum ditentukan.
"Penutupan jalur pendakian Gunung Slamet diberlakukan terhitung mulai Senin 11 September 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat, Haris Setiana, melalui Wakil Administratur, Oktavian Dwi Maulana.
Oktavian menjelaskan, salah satu alasan penutupan jalur pendakian itu karena munculnya fenomena El Nino.
"Ada sejumlah alasan. Munculnya fenomena alam El Nino, meminimalisir kebakaran, keselamatan pendaki, dan perbaikan jalur," kata Oktavian, Rabu (13/9/2023).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Usai Tetapkan 1 Tersangka, Polisi Periksa 5 Saksi di Kebakaran Bromo Termasuk Calon Pengantin
Selain itu, ia juga mengatakan, pihaknya telah memberikan instruksi kepada seluruh Base Camp pos pendakian Gunung Slamet di wilayah kerjanya terkait penutupan tersebut.
Ia pun mengimbau agar komunitas relawan Gunung Slamet membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak secara aktif guna menciptakan sinergi dan saling memantau ketika muncul titik api di sekitar Gunung Slamet.
"Dalam masa penutupan jalur dapat dimanfaatkan oleh pengelola untuk melakukan perbaikan dan penataan kembali rambu- rambu dan tanda penunjuk arah jalur," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: BMKG Sebut Tornado Api di Gunung Bromo Jawa Timur Mirip Fenomena Dust Devil
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com