> >

Polusi Udara Jakarta Memburuk Usai KTT ASEAN, Ini Langkah Pemerintah untuk Mengatasinya

Jabodetabek | 12 September 2023, 08:03 WIB
Ilustrasi Polusi Udara yang Menyelimuti Perkotaan (Sumber: rawpixel.com on Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah sudah mengambil langkah untuk mengatasi polusi udara Jakarta yang kembali memburuk.

Kualitas udara di Jakarta tercatat kembali memburuk setelah sempat membaik kala pelaksanaan KTT ASEAN 2023 pada 5-7 September.

Laman pemantau kualitas udara, IQair, pada senin (11/9/2023), memperlihatkan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta adalah 151.

Angka itu menunjukkan kualitas udara Jakarta tak sehat, dengan polusi udara PM2,5 dan memiliki nilai konsentrasi 56,2 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga: Ingatkan Masyarakat Tak Anggap Enteng Polusi Udara Berkepanjangan, Kemenkes: Bisa Sebabkan Fatalitas

Mendengar kondisi itu, Budi mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil  langkah  untuk mengatasinya.

“Ini sudah dibentuk oleh Presiden, satgasnya nanti Menkomarves (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi)  yang akan memimpin,” ujarnya saat ditemui usai HUT Kompas TV di Hotel The Sultan, Senin malam (11/9/2023).

“Saya peranannya lebih ke hilir, menjaga bagaimana yang sudah kena itu, baik infeksi di pernapasan atau di paru-paru kita bisa atasi dengan baik,” tambahnya.

Ia pun menyarankan bila udara memang sudah tidak sehat, sebaiknya memakai masker.

Budi mengungkapkan terkait masalah ini setiap kementerian tugasnya sudah dibagi-bagi.

“Ada yang tugasnya mengurus sumbernya, itu kan ada (kementerian)  perindustrian, ada juga (kementerian) transportasi, ada juga yang tugasnya menjaga pengukurannya, itu diberikan ke (kementerian) lingkungan hidup, ada  yang mengurusi akibatnya,” ujar Budi.

Baca Juga: Butuh Gerak Cepat Tangani Polusi Udara di Jabodetabek untuk Cegah Korban Jiwa!

“Nah, saya kebagian yang mengurusi akibatnya,” tambahnya.

Budi pun mengakui adanya peningkatan jumlah pasien pernapasan yang terkait dampak polusi udara.

“Memang ada peningkatan sekarang. Tapi itu bisa disembuhkan, bisa dirawat. Kami sudah minta seluruh puskesmas di Jabodetabek untuk menangani ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),” kata Budi.

 

“Sedangkan untuk pneumonia yang sampai ke paru dan perlu di rontgen itu di rumah sakit-rumah sakit sudah kita perintahkan. Kalau tertangani isu kesehatannya tidak fatal,” sambungnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU